Di Asia pagi ini, pergerakan valuta sebagian besar tertekan seperti ringgit, won, juga dolar Hong Kong. Sedangkan yen dan yuan offshore masih menguat tipis.
Pekan lalu, rupiah sejatinya membukukan kinerja apik dengan penguatan 0,8% didukung kembalinya arus modal asing masuk ke pasaar domestik.
Laporan Bank Indonesia mencatat, berdasarkan data transaksi 11 – 14 Agustus 2025, investor nonresiden mencatatkan pembelian bersih senilai Rp15,31 triliun.
Angka itu terdiri dari beli neto Rp5,37 triliun di pasar saham, Rp7,88 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp2,05 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Alhasil, selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 14 Agustus lalu, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp57,48 triliun di pasar saham dan Rp94,52 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp71,83 triliun di pasar SBN.
Arus deras modal asing sempat membawa rupiah menyentuh level penguatan di Rp 16.098/US$, lebih kuat dibanding posisi akhir tahun lalu. Namun, dinamika global terutama bersumber pada naik turun ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve, membuat rupiah kembali terpeleset.
Hari ini, Dewan Gubernur Bank Indonesia akan memulai pertemuan bulanan untuk menentukan kebijakan bunga acuan. Konsensus yang dihelat oleh Bloomberg sampai Selasa pagi ini, memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25%.
Namun, konsensus itu tidak bulat. Sebanyak 6 dari 30 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, memperkirakan ada peluang pemangkasan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 5% pada pertemuan Agustus ini.
Dari lanskap global, pasar akan mencermati rilis risalah rapat bank sentral AS, Federal Open Meeting Committee (FOMC) perlu dicermati oleh pelaku pasar untuk mendapatkan gambaran posisi kebijakan The Fed ketika menggelar pertemuan Juli lalu.
Dalam pertemuan tersebut, untuk pertama kali sejak tahun 1993, ada dua gubernur negara bagian yang berbeda pendapat, bertentangan dengan keputusan Komite.
Gubernur The Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan bicara di pertemuan tahunan para central banker, Jackson Hole Economic Policy Symposium yang dilangsungkan sepanjang pekan ini.
(rui)




























