LMSI, yang digambarkan oleh para penulis sebagai aturan Sahm tingkat negara bagian, memungkinkan para pembuat kebijakan untuk merespons tanda-tanda gejolak di pasar tenaga kerja atau penurunan regional lainnya dengan cepat. Komite Penentuan Siklus Bisnis (Business Cycle Dating Committee) dari Biro Riset Ekonomi Nasional (NBE), penentu siklus bisnis AS, sebelumnya membutuhkan waktu antara empat hingga 21 bulan untuk menyatakan resesi.
Para ekonom di bank regional Fed menemukan bahwa pada tahun 2024, baik aturan Sahm maupun kurva imbal hasil terbalik menunjukkan bahwa ekonomi sedang menuju resesi. Sebaliknya, investasi bisnis, penggajian, dan belanja konsumen terus tumbuh, membuat para ekonom bingung menentukan arah ekonomi.
Meskipun LMSI pada bulan Juli tahun lalu sempat mengisyaratkan peringatan resesi, jumlah negara bagian dengan tingkat pengangguran yang meningkat dengan cepat turun di bawah ambang batas 30 negara bagian dan mengindikasikan pemulihan pasar tenaga kerja.
"Fleksibilitas, kejelasan, dan kemudahan dalam menafsirkan LMSI menjadikannya tambahan yang bermanfaat bagi perangkat standar yang digunakan oleh para ekonom, pembuat kebijakan, dan publik untuk memantau kondisi ekonomi," tulis para peneliti.
Perlambatan perekrutan yang dibarengi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi dan perusahaan lainnya telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pasar tenaga kerja. Berdasarkan data Juni 2025, para peneliti menyatakan hanya Distrik Columbia yang menunjukkan tingkat pengangguran yang meningkat.
(bbn)

























