Selain itu, kata Airlangga, upaya mengerek bauran energi bersih itu juga berasal dari inisiatif adopsi panel surya dari sektor industri.
“Beberapa industri sudah menyiapkan roof solar itu juga bisa menambah akselerasi dari energi baru terbarukan,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo menargetkan Indonesia akan menggunakan 100% pembangkit listrik EBT dalam bauran energi primer nasional lebih cepat dari 10 tahun ke depan.
Kendati demikian, Prabowo menegaskan, pemerintah juga akan memacu produksi minyak dan gas bumi (migas), meskipun transisi menuju energi bersih akan dipercepat.
“Energi terbarukan adalah masa depan. Kita harus genjot pembangunan pembangkit dari surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi,” ujarnya dalam pidato RAPBN 2026 beserta Nota Keuangannya, Jumat (15/8/2025).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan total kapasitas terpasang EBT baru mencapai 15,2 GW atau 14,5% dari total pembangkit nasional per Semester I-2025.
Realisasi pembangkit EBT terpasang itu terpaut jauh dari target yang dicanangkan pemerintah mencapai 23% sampai akhir tahun ini.
Data posisi terakhir bauran energi bersih itu menjadi bagian dari presentasi capaian kinerja semester I-2025 yang disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Adapun, penambahan kapasitas terpasang EBT sepanjang Januari sampai dengan Juni 2025 sebesar 876,5 megawatt (MW), naik 15% dibandingkan dengan penambahan kapasitas EBT untuk keseluruhan tahun 2024 di level 761,9 MW.
(naw)

































