Sementara penjualan ritel pada Juli diperkirakan tumbuh 4,6% yoy. Jika terwujud, maka akan menjadi yang terlemah dalam 5 bulan terakhir.
Saat perekonomian di China masih melambat, maka kemungkinan permintaan energi juga akan seret. Alhasil, ada persepsi bahwa permintaan batu bara akan melemah di tengah produksi yang melimpah. Ini menyebabkan harga terkoreksi ke bawah.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lebih tinggi atau malah turun lagi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara bertahan di zona bullish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 7. Jauh di bawah 20, sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga batu bara masih berpotensi naik pada perdagangan hari ini. Target resisten terdekat adalah 112/ton. Jika tertembus, maka harga komoditas ini bisa naik lagi menuju US$ 114/ton.
Adapun target support terdekat adalah US$ 109/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga batu bara terpangkas hingga US$ 104/ton.
(aji)































