Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, efisiensi di sisi beban pokok penjualan mulai terlihat. Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dagangan turun cukup dalam, yakni 13,91% menjadi Rp707,78 miliar dari Rp821,99 miliar.

Namun efisiensi itu belum cukup untuk menahan penurunan di sisi laba usaha, yang turun 10,30% menjadi Rp213,98 miliar dari sebelumnya Rp238,63 miliar. Laba sebelum pajak juga ikut menyusut 9,05% menjadi Rp266,80 miliar.

Secara bottom line, RALS hanya mampu mencetak laba bersih Rp230,36 miliar pada semester I-2025, lebih rendah 7,07% dibandingkan capaian Rp247,86 miliar pada tahun sebelumnya. Laba per saham juga ikut terkikis dari Rp41,71 menjadi Rp38,84, atau turun 6,87% secara tahunan.

Satu-satunya catatan positif datang dari sisi struktur permodalan. Total liabilitas berhasil dipangkas hampir 19%, dari Rp1,37 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp1,11 triliun per Juni 2025.

Namun demikian, pemangkasan utang tersebut diikuti oleh penurunan total aset sebesar 7,88% menjadi Rp4,56 triliun dari Rp4,95 triliun.

(dhf)

No more pages