Logo Bloomberg Technoz

Gerak rupiah yang hanya mampu menguat tipis terjadi ketika pasar surat utang negara dilanda aksi ambil untung para investor di beberapa seri tenor.

Harga SUN yang sudah reli beberapa hari terakhir, terjegal hari ini terutama untuk tenor 15Y di mana yield-nya naik 1 bps. Sedangkan tenor 5Y dan 10Y juga naik masing-masing 0,6 bps dan 0,7 bps.

Untuk tenor pendek 2Y masih turun yield-nya 0,3 bps, bersama tenor 11Y yang bahkan terpangkas imbal hasilnya menjadi 2,8 bps, serta tenor 16Y dan 18Y masing-masing turun 2,2 bps dan 1,8 bps.

Tekanan yang dialami surat utang RI agaknya terimbas sentimen global juga termasuk dari Jepang.

Sore ini, harga obligasi di pasar global juga tertekan. Yield US Treasury, surat utang AS, di semua tenor mencatat kenaikan terutama tenor panjang 20Y yang naik 3,6 bps. Sedang tenor acuan 10Y naik 3,4 bps jadi 4,378%.

Yield surat utang di Eropa juga merangkak naik, di mana Bund-10Y naik 3,4 bps. Begitu juga obligasi pemerintah Prancis yang naik 2,8 bps untuk tenor 10Y.

Tercapainya kesepakatan perdagangan AS dengan Jepang hari ini memberi penguatan besar pada saham-saham di negeri sakura. Namun, pada saat yang sama, investor ramai melepas obligasi pemerintah (JGB) tenor pendek.

Itu karena investor menilai, situasi perdagangan yang membaik memungkinkan Bank of Japan untuk mengerek bunga acuan pada akhir tahun ini. Yield JGB tenor panjang juga meningkat karena kekhawatiran bahwa PM Ishiba mungkin akan digantikan oleh penerusnya yang akan mengerek belanja pemerintah atau mengurangi pajak.

Imbal hasil JGB-2Y naik 7,3 bps, sedangkan tenor 10Y naik 7,2 bps, dan tenor 40Y naik 7,7 bps sore ini.

"Bagi BoJ, yang berhati-hati dalam menaikkan suku bunga karena ketidakpastian ekonomi sebab Trump, tercapainya kesepakatan ini bisa membuka jalan kenaikan suku bunga tambahan sebelum akhir tahun," kata Ryutaro Kimura, Senior Fixed Income Strategist di AXA Investment Managers Japan Ltd., dilansir dari Bloomberg News.

Di pasar saham, laju indeks masih belum patah. Sejak dibuka hijau pagi tadi, IHSG masih melanjutkan reli jelang berakhirnya perdagangan sekitar satu jam lagi. Penguatan indeks saham mencapai 1,27% kini menyentuh 7.435.

Kenaikan IHSG terutama didukung oleh saham-saham berikut di antaranya DCII, ASII, PANI, GOTO, DSSA, AMMN, BBCA.

Sementara saham yang membebani indeks di antaranya BREN, BRPT, ISAT, BBRI, TLKM juga HEAL dan CUAN.

Kredit bank lesu

Hari ini, Bank Indonesia merilis laporan terbaru Survei Perbankan kuartal II-2025. Data itu mengungkapkan, penyaluran kredit baru pada kuartal kedua tahun ini merosot bila dibanding kuartal II-2024.

Hal itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal II-2025 sebesar 85,22%, lebih rendah dibanding kuartal II-2024 yang sebesar 89,11%. Namun, lebih tinggi dibanding 55,07% pada kuartal I-2025. 

"Pertumbuhan permintaan kredit baru tersebut didorong oleh Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).

Selanjutnya, pada kuartal III-2025, penyaluran kredit baru diperkirakan tetap tumbuh dengan nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 81,71%.

Standar penyaluran kredit pada kuartal II 2025 diindikasikan lebih berhati-hati dibandingkan kuartal I 2025, tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang positif sebesar 0,08. Kebijakan penyaluran kredit yang lebih berhati-hati antara lain terdapat pada aspek plafon kredit, premi kredit berisiko, agunan, dan persyaratan administrasi.

(rui)

No more pages