Logo Bloomberg Technoz

Adapun, SKK Migas melaporkan terdapat 43 WK eksplorasi aktif saat ini. Sementara, 105 WK lainnya telah memasuki masa eksploitasi.

Di sisi lain, SKK Migas turut mengidentifikasi terdapat 279 struktur penemuan migas yang belum dikembangkan oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Sementara itu, terdapat 10 stranded plan of development (PoD) dan 17 rencana onstream yang molor per 30 Juni 2025.

Stranded PoD dan onstream yang terlambat itu salah satu yang gede itu adalah WK Masela,” kata dia.

Lifting Masih Minus 

Sejumlah rencana pengembangan lapangan yang molor serta komitmen eksplorasi yang belum diesekusi itu belakangan ikut tercermin dari tren penurunan lifting yang kembali berlanjut.

SKK Migas melaporkan realisasi lifting migas mencapai 1.557,1 ribu barel setara minyak per hari (mboepd) per semester I-2025.

Realisasi lifting pada paruh pertama tahun ini lebih rendah 3,29% dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 yang dipatok 1.610 mboepd.

“Sejak bulan Juli itu naik terus lifting per hari sekitar 100 barel, semoga bisa mencapai target APBN,” kata Djoksis.

Adapun, lifting migas itu berasal dari realisasi lifting minyak sebesar 578 ribu barel per hari (mbopd), sekitar 95,5% dari target yang dipatok dalam APBN sebesar 605 mbopd.

Sementara itu, salur gas sampai periode yang berakhir Juni 2025 mencapai 5.483 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Realisasi salur gas itu telah mencapai 97,4% dari target yang tertuang dalam APBN 2025 sebesar 5.628 MMscfd.

Di sisi lain, Djoksis optimis capaian lifting migas bakal sesuai dengan target yang tertuang dalam APBN 2025, selepas sejumlah proyek unggulan onstream paruh pertama tahun ini.

Menurut dia, lembagannya tengah mengawal sejumlah blok migas potensial lainnya untuk onstream tepat waktu pada semester II-2025.

“Terutama dari Forel dan Terubuk yang diresmikan bapak presiden dan kenaikan lifting dari Banyu Urip juga, prediksi kita bisa naik,” tuturnya.

(naw)

No more pages