CVI disebabkan oleh kerusakan pada katup-katup di pembuluh vena yang terdapat di kaki. Katup-katup ini biasanya membantu darah melawan gravitasi dan mengalir naik menuju jantung. Ketika katup tidak berfungsi dengan baik, darah mengalir kembali ke bawah dan menumpuk di kaki.
Kerusakan ini dapat terjadi akibat perubahan pada pembuluh vena, misalnya ketika vena melemah dan membesar, sehingga katup tidak dapat menutup secara sempurna. Dalam kasus lain, CVI bisa berkembang setelah kondisi lain, biasanya trombosis vena dalam (deep vein thrombosis/DVT) — yaitu ketika gumpalan darah menyumbat vena di kaki dan meninggalkan jaringan parut.
Seseorang lebih berisiko mengalami CVI jika mengalami kelebihan berat badan, sedang hamil, memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa, atau pernah mengalami cedera kaki akibat operasi, penggumpalan darah, atau cedera lainnya. Kondisi ini dapat diperburuk oleh tekanan darah tinggi, duduk atau berdiri terlalu lama, kurang berolahraga, dan merokok.
Apa saja tanda dan gejala CVI?
Karena CVI menyebabkan peningkatan jumlah darah dan tekanan di kaki, pembuluh darah kecil di bawah kulit yang disebut kapiler dapat pecah. Pembengkakan dan peradangan merupakan gejala umum, disertai kulit yang pecah-pecah dan luka terbuka di permukaan kulit. Warna kulit juga bisa berubah menjadi kemerahan kecoklatan seperti memar.
Gejala lainnya meliputi kram pada kaki, tekstur kulit yang menjadi seperti kulit kasar atau kulit ari, dan munculnya varises.
Apa pengobatan untuk CVI?
Kerusakan pada vena tidak bisa diperbaiki, jadi pengobatan difokuskan untuk meredakan rasa sakit dan tekanan. Langkah awal pengobatan adalah perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan aktivitas fisik dan mengangkat kaki di atas posisi jantung beberapa kali dalam sehari.
Penurunan berat badan adalah salah satu metode utama untuk mengurangi tekanan pada vena kaki, menurut Scott Cameron, seorang spesialis gangguan pembuluh darah di Cleveland Clinic. Kaos kaki atau stoking kompresi juga dapat membantu mengarahkan aliran darah.
Obat-obatan seperti antibiotik bisa diresepkan untuk mengatasi luka dan borok di kaki. Pengencer darah digunakan untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah.
Terapi laser (laser ablation) dapat digunakan untuk menutup vena dan mencegah darah menumpuk di kaki. Skleroterapi — yaitu penyuntikan bahan kimia ke dalam vena — menyebabkan jaringan parut yang menghentikan aliran darah, sehingga darah akan dialirkan melalui vena lain menuju jantung. Operasi pengikatan vena dilakukan pada kasus yang berat, menurut Johns Hopkins Medicine.
Bagaimana perkembangan CVI dan prognosisnya?
CVI biasanya dimulai dari tahap ringan tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius dan ketidaknyamanan seiring waktu. Ada enam tahapan CVI. Tahap nol ditandai tanpa gejala. Tahap enam ditandai dengan adanya luka terbuka aktif di kaki. Umumnya orang baru didiagnosis pada tahap tiga, ketika mulai terjadi pembengkakan di kaki.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal pada tahun 2021 menemukan bahwa CVI dikaitkan dengan keberadaan penyakit jantung, dan pasien dengan CVI memiliki risiko kematian lebih tinggi dalam periode pemantauan selama enam tahun, terlepas dari usia atau kondisi kesehatan lainnya.
(bbn)





























