Bloomberg Technoz, Jakarta - Nama Nur Afifah Balqis mendadak menjadi perbincangan hangat di dunia maya setelah disebut sebagai salah satu koruptor termuda di Indonesia. Sosok perempuan kelahiran 1997 ini menarik perhatian warganet karena terlibat dalam kasus korupsi besar di usia yang masih sangat muda. Banyak yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya Nur Afifah Balqis, dan bagaimana ia bisa terjerat dalam lingkaran korupsi?

Jejak Karier Politik Nur Afifah Balqis di Balikpapan

Nur Afifah Balqis dikenal sebagai Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan ketika dirinya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada usia 24 tahun. Jabatan strategis itu membuatnya terlibat langsung dalam pengelolaan dana dan berbagai aktivitas partai. Di tengah kiprahnya tersebut, ia terseret dalam pusaran suap yang melibatkan Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud.

Aktivitas di Media Sosial: Gaya Hidup Glamor yang Kontras

Akun Instagram milik Nur Afifah Balqis, @nafgis_, menjadi sorotan setelah penangkapannya. Dalam berbagai unggahan, ia kerap memamerkan gaya hidup mewah—berpose di lokasi bersalju, mengunjungi Masjid Nabawi, dan tampil bersama seorang pria di depan mobil BMW. Warganet menyoroti bagaimana gaya hidup glamor tersebut tampak bertolak belakang dengan peran dan tanggung jawabnya sebagai pengurus partai.

Apakah Nur Afifah Balqis Koruptor Termuda di Indonesia?

Meski kerap disebut sebagai koruptor termuda, nyatanya menurut data dari Indonesia Corruption Watch (ICW), gelar tersebut masih dipegang oleh Rici Sadian Putra, seorang satpam bank yang divonis atas kasus korupsi senilai Rp389 juta. Nur Afifah Balqis berada di posisi kedua sebagai koruptor termuda yang tercatat secara resmi, dengan usia 24 tahun saat dijatuhi hukuman oleh pengadilan.

Kronologi Penangkapan: Operasi Tangkap Tangan KPK