Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin terus-menerus membuat rekor harga tertinggi baru (All Time High/ATH) dalam beberapa hari usai pandangan positif atas Bitcoin terus menggema– terutama pada instrumen ETF Bitcoin Spot, yang saat ini BTC bertengger di posisi US$117,000 pada Selasa (15/7/2025).

Seminggu yang lalu, harga Bitcoin masih ada di angka US$105.000–an, dengan demikian Bitcoin berhasil mencatat kenaikan mencapai 9% dalam sepekan. Sementara, year–to–date (ytd) Bitcoin telah melonjak hingga 26%.

Bitcoin All Time High (Bloomberg)

Bersamaan dengan Bitcoin yang bullish, Altcoin lain ikut melonjak, dengan XRP Koin menyentuh US$2,83, Ethereum ETH mencapai US$2.966, dan TRON TRX berada di US$0,3002, masing-masing mencatatkan kenaikan dalam seminggu mencapai 25,24%, 16,76%, dan 10,54%.

Kapitalisasi pasar global Aset Kripto juga telah melampaui US$3,78 triliun, yang belum pernah dicapai sebelumnya sepanjang sejarah. Pergerakan bullish ini terjadi seiringan dengan arus dana net buy ke instrumen ETF Bitcoin Spot disinyalir terus terjadi, dengan catatan per Kamis pekan lalu inflow harian telah mencatatkan rekor baru di sepanjang 2025 mencapai US$1,18 miliar.

Dilansir dari Farside Investors, secara kumulatif net inflow tercatat di level US$52,33 miliar. Reli ini juga didorong oleh ekspektasi meningkatnya permintaan dari serentetan Perusahaan Treasury Aset Kripto yang baru saja diluncurkan, mengutip Mauricio Di Bartolomeo, salah satu pendiri dan CSO Ledn.

Riset Analis Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$121.500 pada Senin kemarin tepat pukul 11:43 WIB, menurut data Ajaib Alpha

Bitcoin All Time High (Bloomberg)

“Ini menjadi ATH kelima hanya dalam tujuh hari, menegaskan kekuatan tren bullish yang sedang berlangsung di pasar Kripto,” mengutip riset yang diterbitkan Panji di halaman resminya, Selasa (15/7/2025).

Siang ini, Bitcoin berhasil bertengger dengan bergerak cepat menuju level US$117.473 (Rp1,9 miliar) menguat 9% dalam sepekan perdagangan, dengan keberhasilan menguat 26% di sepanjang tahun 2025.

“Faktor pendorong kenaikan—arus institusional, lonjakan likuiditas global, dan sentimen pasar yang kuat mendorong reli ini,” jelasnya.

Panji menyebut, masuknya arus institusional terlihat dari peningkatan signifikan aset yang dikelola oleh ETF berbasis Spot Bitcoin. Saat ini, ETF terbesar mengelola lebih dari 700.000 Bitcoin, yang memperlihatkan permintaan tinggi dari investor besar. Ini mengindikasikan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai investasi mainstream.

Terlebih lagi, “Sentimen pasar yang kuat dengan banyak analis meyakini Bitcoin akan terus mencetak ATH baru, didorong oleh kekhawatiran inflasi global dan ketidakpastian kebijakan moneter,” paparnya.

Selain itu, sebagai aset lindung nilai, Bitcoin saat ini turut dianggap lebih dari sekadar alat spekulasi, tetapi juga sebagai solusi terhadap ketidakpastian ekonomi global

Sentimen Aset Kripto

Kondisi makro semakin memperkuat narasi bullish Bitcoin. Dengan data inflasi penting seperti Consumer Price Index/ CPI dan Producer Price Index/ PPI AS yang akan dirilis minggu ini, pelaku pasar tengah mengantisipasi apakah tekanan harga akan semakin kuat, yang berpotensi mendorong permintaan untuk aset lindung nilai seperti Bitcoin.

Bitcoin saat ini tak hanya dianggap sebagai aset spekulatif, tetapi telah menjadi salah satu opsi utama untuk melindungi nilai terhadap ketidakpastian kebijakan global.

Dengan lima rekor harga baru hanya dalam sepekan, Bitcoin semakin menunjukkan kekuatannya sebagai pemimpin pasar Kripto. Sorotan investor global pun kembali tertuju pada potensi kelanjutan Altseason yang akan terjadi sesegera mungkin.

Di sisi lain, Kenaikan Bitcoin yang terjadi sekarang menunjukkan semakin banyaknya investor yang percaya pada potensi Bitcoin. Jika Bitcoin berhasil menembus rekor harga baru, kemungkinan besar akan ada lonjakan harga lebih lanjut, karena banyak investor yang akan takut kehilangan peluang (Fear Of Missing Out/ FOMO).

“Jika sentimen positif terus berlanjut dan kebijakan moneter longgar tetap diterapkan, tidak menutup kemungkinan Bitcoin akan melanjutkan reli ini. Namun, perlu diingat bahwa pasar Kripto sangat volatil, dan selalu ada potensi untuk koreksi,” jelas Panji dalam kesempatan terpisah.

Prediksi dan Risiko

Sinyal pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed yang kemungkinan dilakukan tahun ini, ditambah dengan kepercayaan investor institusi terhadap prospek jangka panjang Bitcoin, bisa menyeret potensi pertumbuhan tambahan bagi Bitcoin dan Aset Kripto lainnya di minggu-minggu mendatang.

Probabilitas Federal Funds Rate pada Rapat September 2025 (Sumber: CME FedWatch)

Dengan sentimen dovish The Fed dan dorongan institusional yang kuat, peluang Bitcoin untuk melanjutkan reli semakin terbuka lebar.

Namun, investor tetap disarankan mencermati data ekonomi berikutnya serta volatilitas pasar menjelang implementasi tarif baru.

Para investor Aset Kripto perlu mempertimbangkan volatilitas yang mungkin terjadi dan peluang dalam mempertahankan posisi mereka saat pasar mencermati arah ekonomi dan regulasi ke depan, mengingat Bitcoin dan Aset Kripto adalah instrumen investasi yang bersifat high risk.

Disclaimer

Artikel ini bukan ajakan dari Bloomberg Technoz untuk membeli instrumen investasi tertentu. Semua risiko investasi yang dilakukan investor menjadi tanggungjawab secara mandiri.  

(fad/aji)

No more pages