Bloomberg Technoz, Jakarta - Intel Corp. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran perusahaan. Kali ini, divisi arsitektur otomotif menjadi sasaran. Perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat (AS) itu mengonfirmasi akan menutup seluruh lini bisnis otomotif dan memberhentikan sebagian besar staf di dalamnya.
Kabar ini pertama kali diungkap oleh The Oregonian-Oregon Live, yang memperoleh memo internal yang dibagikan kepada karyawan pada Selasa (24/6/2025).
Intel kemudian membenarkan bahwa rencana penutupan tersebut telah disampaikan secara resmi ke jajaran internal pada hari yang sama.
"Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami memfokuskan kembali pada portofolio klien inti dan pusat data kami untuk memperkuat penawaran produk kami dan memenuhi kebutuhan pelanggan kami," menurut pernyataan perusahaan yang diberikan oleh juru bicara Cory Pforzheimer, mengutip dari TechCrunch.
"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, kami telah memutuskan untuk menutup bisnis otomotif dalam grup komputasi klien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan transisi yang lancar bagi pelanggan kami."
Meski tak mengungkap berapa jumlah karyawan yang terdampak secara spesifik, langkah ini menandai gelombang PHK terbaru di tengah efisiensi Intel secara global.
Divisi otomotif memang bukan penyumbang utama pendapatan Intel, namun selama beberapa tahun terakhir divisi ini aktif di bidang teknologi kendaraan otomatis dan software-defined vehicles—kendaraan yang dikendalikan software. Intel tercatat telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam sektor ini.
Pada 2017, Intel mengakuisisi Mobileye, perusahaan teknologi kendaraan otonom asal Israel, senilai US$15,3 miliar. Mobileye kemudian dipisahkan sebagai perusahaan publik dengan Intel tetap menjadi pemegang saham utama. Pada 2020, Intel juga membeli Moovit, startup transportasi asal Israel, dalam kesepakatan senilai US$900 juta.
Divisi otomotif Intel sempat memamerkan teknologi barunya di pameran teknologi CES 2025, termasuk chip sistem-on-chip (SoC) berbasis AI yang dirancang khusus untuk kendaraan dan dijadwalkan siap produksi pada akhir 2025. Chip tersebut juga diperkenalkan pada ajang Shanghai Auto Show, April lalu.
Namun terlepas dari terobosan tersebut, divisi ini akhirnya ikut terkena dampak strategi penyusunan ulang fokus bisnis Intel yang kini mengarah lebih tajam ke bidang pusat data dan klien utama.
Awal bulan ini, perusahaan tersebut mengatakan berencana untuk memberhentikan 15% hingga 20% pekerja di divisi Intel Foundry mulai bulan Juli. Intel Foundry mendesain, memproduksi, dan mengemas semikonduktor untuk klien eksternal.
(prc/wep)