Logo Bloomberg Technoz

Sentimen Penggerak Rupiah

Hari ini, pasar keuangan global masih akan mengarahkan perhatian ke Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump memberikan kabar baru.

Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Pakta Pertahanan Atlantik-Utara (NATO), Trump mengungkapkan AS akan segera bertemu dengan Iran untuk membahas kesepakatan nuklir.

“Kami akan bicara dengan mereka minggu depan,” ungkap Trump, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Selain itu, investor juga masih mencerna paparan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell di House of Representatives dan Senat dalam 2 hari terakhir. Powell menyatakan pihaknya masih mengkaji dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump.

Di sisi lain, Trump juga dikabarkan mulai gerah dengan Powell yang dianggap lambat dalam menurunkan suku bunga acuan. Wall Street Journal memberitakan, Trump sudah menyiapkan nama-nama calon pengganti Powell.

“Saya tahu ada 3-4 nama. Dia (Powell) akan segera keluar, untungnya, karena saya rasa dia buruk,” tegas Trump.

Merespons sentimen-sentimen tersebut, sejatinya dolar AS melemah. Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah ke posisi terendah sejak Februari 2022.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

“Pencalonan oleh Trump akan meningkatkan tekanan. Ini bisa menciptakan tekanan terhadap Powell untuk menurunkan suku bunga acuan sehingga melemahkan dolar AS,” kata Rodrigo Catril, Strategist di National Australia Bank Ltd, juga dikutip dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages