Logo Bloomberg Technoz

Donald Trump mengatakan bom milik AS berhasil mengenai tiga fasilitas nuklir Iran dan mengancam akan melakukan serangan lagi jika Tehran tidak menyerah.

Langkah ini membawa AS sescara langsung terlibat dalam konflik Iran dengan Israel meski Trump sejak lama berjanji akan menghindari perang baru.

Beijing sendiri belum menawarkan bantuan berarti pada Tehran kecuali dukungan berupa pernyataan.

Dalam percakapan telpon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Minggu lalu, Presiden Xi Jinping menggarisbawahi empat usulan untuk perang Iran-Israel itu.

Menlu AS Marco Rubio meminta China berbicara dengan para pemimpin Iran agar tidak menutup Selat Hormuz - wilayah perairan menuju Teluk Persia yang dilewati oleh tanker yang membawa sekitar seperlima minyak mentah dunia.

"Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk meminta mereka terkait soal itu karena negara itu sangat tergantung pada Selat Hormuz untuk memasok cadangan minyaknya," kata Rubio kepada TV Fox News.

China paling bergantung pada pengiriman via Selat Hormuz. (Sumber: Bloomberg)

China adalah negara yang paling bergantung pada kelancaran lalu lintas teluk tersebut di mana sepertiga minyak mentahnya dibawa melalui lokasi ini.

Tehran bisa membalas serangan AS itu dengan mencoba menutup tempat pemeriksaan teluk tesebut.

Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa parlemen negara itu sudah meminta agar selat itu ditutup. Penutupan memerlukan persetujuan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Iran bertekad untuk tidak menyerah dan menlunya Abbas Aragchi mengatakan,  negara ini "memiliki semua opsi untuk membela kedaulatan, kepentingan dan rakyatnya" dan memperingatkan serangan AS itu "akan memiliki dampak berkepanjangan."

Meski China membeli 90% eksor minyak Iran yang melanggar pembatasan oleh AS, risiko akan terkena sanksi dan pandangan resmi yang menolak proliferasi nuklir membuat Beijing tidak bisa mengintervensi.

Beberapa pengamat mengisyaratkan bahwa Washington yang sibuk dengan perang bisa menjadi berita bagus untuk Beijing.

"Jika hal ini membuat AS terlibat di Timur Tengah dalam jangka panjang, perhatian terhadap kawasan sekitar Beijing, baik militer maupun diplomatik, akan berkurang," kata William Yang, pengamat senior untuk Asia Timur Laut, International Crisis Group.

(bbn)

No more pages