Logo Bloomberg Technoz

Claire Jiao - Bloomberg News

Bloomberg, Nomura Holdings Inc memprediksi AS akan mempertahankan tarif tinggi terhadap negara-negara Asia Tenggara di tengah data yang menunjukkan bahwa China mengalihkan barang melalui kawasan tersebut untuk menghindari pungutan agresif Donald Trump.

Dalam catatan 16 Juni, ekonom Nomura yang dipimpin oleh Euben Paracuelles mengatakan, meski ada banyak negosiasi perdagangan, Washington mungkin akan mengenakan tarif rata-rata sebesar 15,5% terhadap Asia Tenggara guna memberantas praktik transshipment.

"Kawasan ini semakin dipandang sebagai rute negara ketiga bagi China untuk menghindari tarif AS, yang berpotensi mengganggu kemajuan pembicaraan perdagangan mereka dengan AS," kata para analis.

Menurut perkiraan Nomura, Vietnam dan Thailand mungkin dikenai tarif masing-masing 24,3% dan 20%.

Transshipment tampaknya lebih lazim di kedua negara tersebut dibandingkan dengan wilayah Asia Tenggara lainnya, yang akan mendorong AS mempertahankan tarifnya mendekati tarif 30% yang diharapkan China.

Meski lebih rendah daripada yang diancam Trump pada April, tarif tersebut masih jauh di atas batas dasar 10% yang menjadi target banyak negara Asia Tenggara dalam perundingan perdagangan.

Vietnam & Thailand berisiko dikenai tarif tinggi AS. (Bloomberg)

Nomura memandang tarif untuk Singapura dan Filipina mungkin ditetapkan sebesar 10%, mengingat sedikitnya tanda-tanda pengalihan rute ke sana.

"Negara-negara ASEAN kemungkinan akan kesulitan mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum masa tenggang 90 hari berakhir pada awal Juli, mengingat kemajuan yang terbatas," katanya.

Meningkatnya bukti pengalihan rute dari China, yang diminta AS untuk diminimalkan atau dihilangkan, "kemungkinan akan mempersulit tantangan lain, seperti menghilangkan hambatan non-tarif dan melonggarkan pembatasan perdagangan."

(bbn)

No more pages