RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI batu bara sudah hampir menyentuh 70, ambang batas jenuh beli (overbought).
Investor juga perlu waspada dengan indikator Stochastic RSI yang sebesar 43. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat.
Hari ini, harga batu bara berisiko mengalami koreksi. Cermati pivot point di US$ 105/ton.
Dari pivot point tersebut, ada kemungkinan harga batu bara akan mengetes support US$ 104/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 102/ton sepertinya menjadi target lanjutan.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 108/ton. Penembusan di titik ini bisa mengerek harga batu bara dengan target paling optimistis di US$ 118/ton.
Penyebab Kenaikan Harga
Harga batu bara dalam tren naik akhir-akhir ini. Penyebabnya adalah adanya peningkatan permintaan.
Pada Mei, impor batu bara termal India dan China meningkat ke level tertinggi dalam 5 bulan. Batu bara menjadi menarik karena harganya yang sudah turun tajam.
Sepanjang 2025 (year-to-date), harga batu bara masih jatuh 15,05%. Dalam setahun terakhir, harga ambruk 21,48%.
Memanfaatkan harga batu bara yang sudah ‘murah’, pemerintah China berencana untuk menambah stok dalam negeri sebesar 10%.
(aji)
































