Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan keterbukaan informasi, Garuda Indonesia menyematkan mata acara perubahan pengurus perusahaan dalam RUPSLB. 

"Mata acara ini merupakan usulan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna melalui Surat Nomor: S-337/MBU/05/2025 tanggal 28 Mei 2025," seperti dikutip dari keterbukaan informasi tersebut, Rabu (11/6/2025).

Tidak dijelaskan apakah diskusi pengadaan pesawat yang dimaksud termasuk opsi pembelian pesawat baru. Sebagaimana dilaporkan Bloomberg News Mei lalu, ada setidaknya 15 pesawat Garuda yang dikandangkan karena perusahaan tidak memiliki biaya untuk pemeliharaan rutin.

Sebelumnya juga dikabarkan, Garuda Indonesia meminta suntikan modal baru kepada Danantara. Meski belum ada kesepakatan, namun rencana ini juga tersirat dalam mata acara RUPSLB.

Selain perubahan direksi, manajemen juga memasukkan mata acara persetujuan rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan perusahaan.

Ilustrasi Garuda Indonesia dan Citilink. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Pembahasan mata acara ini sehubungan dengan rencana Garuda Indonesia untuk mengajukan restrukturisasi penyehatan dalam rangka peningkatan kesehatan finansial dan kinerja.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani tak menampik isu tersebut, meski keputusan akhir ada di Danantara sebagai pemegang saham. 

“Menanggapi pemberitaan mengenai penjajakan aksi korporasi terhadap Garuda Indonesia oleh Danantara Indonesia, dapat kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kebijakan dan strategi atas aksi korporasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham serta para pemangku kepentingan terkait,” tulis Wamildan dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/5/2025).

Minta Tambahan 15 Pesawat

Di kesempatan yang lain, CEO Danantara Rosan Roeslani membenarkan ada permintaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk pengadaan 15 armada pesawat. Menurutnya, permintaan itu saat ini tengah dievaluasi.

"Itu di bagian holding sedang mengevaluasi," ujar Rosan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Bukan hanya Garuda Indonesia (GIAA), Rosan mengatakan, Danantara juga tengah mengevaluasi rencana BUMN lain, untuk memaksimalkan aset yang ada.

"Bukan hanya Garuda, kami mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana caranya untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada," jelas Rosan.

Garuda Indonesia (GIAA) sudah sejak lama meminta bantuan pemerintah untuk menyehatkan kondisi fundamental. Ini sejalan dengan telah masuknya Danantara sebagai pemegang saham Garuda.

Berdasarkan data laporan bulanan registrasi pemegang efek per 14 Mei 2025, sebesar 64,54% saham GIAA telah dipegang oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). BKI ditunjuk sebagai holding operasional Danantara.

(red)

No more pages