Dia menuturkan langkah ini diambil sebagai cara Pertamina untuk memastikan BBM yang dikonsumsi masyarakat benar-benar berkualitas. Akan tetapi, BBM yang memenuhi spesifikasi itu terlambat masuk sehingga menyebabkan kelangkaan BBM di Balikpapan
“Itu juga bagian dari pengawasan kita untuk menyampaikan men-deliver kualitas BBM sesuai spek. Pada saat itu kami mendapati BBM yang akan dipasarkan speknya masih belum masuk sehingga tidak kita distribusikan,” jelas Wiko.
Alhasil, Pertamina memilih mengambil stok BBM dari Samarinda dan Banjarmasin, termasuk memproduksi ulang dari Kilang Balikpapan.
“Jadi itu bagian dari kami untuk tidak mendistribusikan BBM yang kualitasnya tidak masuk,” ucap Wiko.
Dalam beberapa hari terakhir, warga mengeluh akibat kelangkaan BBM di Balikpapan yang membuat antrean mengular berjam-jam di SPBU. Bahkan di tingkat eceran, BBM dijual tembus Rp80.000/liter.
“Antrian SPBU sang mengular dan ecerannya bisa tembus Rp80.000. Karena sudah 2-3 hari ini masih berlangsung pun tidak ada gebrakan yang signifikan orang-orang masih mengantre berjam-jam,” tulis @ivanaoct dalam akun X
Tak sedikit warga yang mengeluh di media sosial imbas sulitnya mendapatkan BBM di Balikpapan.
“Saya orang Balikpapan, sampai sekarang tidak habis pikir, julukan kotanya negeri seribu kilang tapi antre BBM-nya enggak kaleng-kaleng. SPBU tidak ada yang buka 24 jam. Parah,” tulis @waitwhat2812 di akun X dengan membagikan video antrean di SPBU Balikpapan.
(mfd/wdh)































