Logo Bloomberg Technoz

Tri menyebut WK ini ditawarkan langsung ke Pertamina karena perusahaan migas nasional tersebut sebelumnya sudah melakukan joint study di WK tersebut.

Sementara itu, pemerintah masih membuka lelang secara umum bagi dua WK lainnya yakni Gagah dan Perkasa. “Secara keseluruhan, ketiga wilayah kerja yang akan ditawarkan memiliki total potensi sekitar 2,2 miliar barel setara minyak,” imbuhnya. 

Tri menyampaikan ada dua hal menarik dalam periode lelang putaran kali ini. Pertama, bagi hasil untuk kontraktor mencapai 45%—50% karena sebelumnya hanya sekitar 15%—30%. Dia menyebut perubahan ini untuk mendorong investasi, terutama eksplorasi yang lebih agresif.

Kedua, terkait bonus tanda tangan (signature bonus) yang relatif rendah, sekitar US$ 200.000—US$300.000 atau Rp3,28 miliar—Rp4,92 miliar. “Ini juga relatif lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang nilainya minimal US$ 1 juta—US$2 juta,” katanya.

Pemenang Tender

Di sisi lain, Tri juga mengumumkan PT Huatong Services Indonesia menjadi pemenang tender WK Air Komering yang berlokasi di daratan Sumatra Selatan dan Lampung.

“Pemenangnya adalah PT Huatong Services Indonesia dengan bonus tanda tangan sebesar US$300.000,” ucap Tri.

Adapun, komitmen pasti untuk periode pertama eksplorasi selama tiga tahun pertama berkisar US$4,450 juta.

Dalam tiga tahun tersebut, perusahaan akan melakukan tiga studi geologi dan geofisika untuk memahami potensi migas di bawah permukaan, serta satu pengeboran sumur eksplorasi untuk membuktikan keberadaan cadangan migas.

Estimasi sumber daya yang diperkirakan terkandung dalam WK Air Komering sebesar 307 juta barel setara minyak per hari.

“Pemerintah berharap pemenang bisa berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia ke depannya,” ucapnya.

Selain itu, Tri juga berharap agar PT Huatong Services Indonesia dapat menjalankan komitmen yang telah disepakati. Adapun, jenis kontrak PT Huatong Services Indonesia di WK Air Komering adalah New Gross Split Production Sharing Contract (PSC).

Pada 2024, kata, dia, 11 WK sudah ditawarkan dengan ketentuan yang lebih menarik, 9 WK di antaranya sudah diberikan dan tiga di antaranya sudah melalui penandatanganan PSC.

“Kami melihat industri hulu migas Indonesia masih menarik untuk investor. Pembaharuan regulasi terbukti memberikan iklim investasi yang lebih baik untuk investor,” tuturnya.

Diajuga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memberikan iklim investasi yang lebih menarik di industri hulu migas Indonesia.

Sekadar catatan, WK Air Komering merupakan salah satu dari enam WK yang dilelang oleh Kementerian ESDM pada akhir 2024. Selain WK Air Komering, lima WK yang juga dilelang pada saat itu adalah WK Serpang, WK Kojo, WK Binaia, WK Gaea, dan WK Gaea II.

Lelang enam WK tersebut memiliki akumulasi potensi eksplorasi mencapai 48 miliar barel setara minyak.

(mfd/wdh)

No more pages