Secara global, Yomiuri melaporkan Nissan tengah mempertimbangkan penutupan dua pabrik di Meksiko, serta menghentikan produksi di India, Argentina, dan Afrika Selatan.
Dalam pernyataan resminya, Nissan menyebut kabar soal penutupan pabrik tersebut masih bersifat spekulatif dan tidak bersumber dari informasi resmi perusahaan.
“Ada laporan mengenai penutupan pabrik kami, namun semua itu hanya spekulasi,” kata Nissan Shatai. “Pernyataan tersebut tidak berasal dari perusahaan kami dan tidak benar.”
Sebelumnya, pembicaraan mengenai potensi penggabungan antara Nissan dan Honda Motor Co. dikabarkan gagal pada awal tahun ini. Gagalnya rencana merger tersebut berujung pada pencopotan CEO sebelumnya. Ivan Espinosa, CEO baru Nissan yang mulai menjabat sejak April, mengatakan dalam wawancara pada Kamis lalu bahwa rencana restrukturisasi yang ia pimpin dapat menyelamatkan perusahaan tanpa perlu dukungan dari mitra eksternal.
“Apa yang kami lakukan adalah mengatur ulang skala perusahaan,” ujar Espinosa.
Pabrik di Oppama dikenal sebagai basis produksi kendaraan listrik Nissan, termasuk model Leaf dan Note, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 240.000 unit. Sementara pabrik Hiratsuka memproduksi kendaraan komersial dengan kapasitas hingga 150.000 unit per tahun.
Jika benar ditutup, pabrik Oppama akan menjadi pabrik besar pertama di Jepang yang ditutup Nissan sejak tahun 2001, menurut laporan Yomiuri.
(bbn)































