Logo Bloomberg Technoz

Grab Soal Isu Merger dengan GoTo: Spekulasi Tak Terverifikasi

Redaksi
15 May 2025 14:52

Mitra pengemudi atau driver ojol Gojek dan Grab jasa antar makanan. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Mitra pengemudi atau driver ojol Gojek dan Grab jasa antar makanan. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Grab Indonesia merespons atas menghangatnya kembali kabar merger perusahaan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pekan lalu, dengan menyebut bahwa hal tersebut bagian dari spekulasi yang tidak berdasarkan informasi terverifikasi, “sehingga kami tidak dapat menanggapinya lebih lanjut,” terang Tirza Munusamy, Chief of Public Aff airs Grab Indonesia.

Menjawab isu merger dan wacana dominasi asing, Grab menjelaskan perusahaan hampir sepenuhnya dijalankan oleh talenta lokal. Mereka juga mengklarifikasi terkait struktur hukum, dimana perusahaan “beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), yaitu bentuk investasi yang diatur dan diizinkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Tirza dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

“PMA adalah struktur hukum yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang berinvestasi di Indonesia dan telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan bisnis berskala besar, mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung inovasi lintas sektor.”

Secara rasio, 99% karyawan diklaim Grab Indonesia berstatus WNI dan tinggal, bekerja penuh di Indonesia. “Hanya satu orang manajemen Grab di Indonesia adalah Warga Negara Asing (WNA), sisanya adalah WNI,” papar Tirza.

GrabFood. (Dok: Bloomberg)

Kedua pengelola platform ride-hailing ini pada 8 Mei lalu santer dikabarkan makin mengerucut pada aksi penggabungan perusahaan, disampaikan sejumlah media asing dengan sumber anonim. Kesepakatan merger antara GOTO dan Grab diperkirakan rampung kuartal II tahun ini.