Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memaparkan data total pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pemecatan sejak Januari hingga 23 April 2025. Kementerian tersebut mencatat setidaknya ada 24.036 orang yang sudah kehilangan pekerjaan selama periode tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, angka tersebut setidaknya hampir sepertiga dari total PHK yang tercatat sepanjang 2024. Total PHK terjadi sepanjang tahun lalu tercatat sebanyak 77.965 orang.
"Saat ini sudah terdata adalah sekitar 24 ribu [orang terkena PHK]. Jadi sudah sepertiga lebih dari tahun 2024," ujar dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (05/05/2025).
Yassierli mengatakan, jumlah pekerja terbanyak yang mendapatkan PHK berada di Provinsi Jawa Tengah, kemudian disusul Provinsi DK Jakarta. Sementara, di posisi ketiga adalah Provinsi Riau.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran yang ada di Indonesia saat ini mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, angka tersebut meningkat sekitar 83.450 orang apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Yang belum mendapatkan pekerjaan atau menganggur adalah sebesar 7,28 juta orang dengan tambahan yang menganggur sebesar 83.450 orang” kata Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS dalam rilis BPS Senin (5/5/2025)
Amalia menambahkan saat ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut data Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) mencapai sebesar 4,76% Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja yang ada di Indonesia.
(ain)































