Meski beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 1,09 triliun dari Rp 1,86 triliun, laba bruto WSKT tetap tergerus menjadi Rp 255,29 miliar, turun 17,74% dibandingkan Rp 310,36 miliar pada periode sama tahun lalu.
Selain tekanan dari operasional, Waskita juga mencatat beban lain-lain bersih sebesar Rp 297,58 miliar, berbalik dari posisi pendapatan lain-lain bersih Rp 159,53 miliar pada tahun lalu.
Pos kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama pun meningkat tajam menjadi Rp 122,96 miliar, dari Rp 59,83 miliar pada kuartal I 2024.
Dari sisi neraca, total aset WSKT per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp 74,69 triliun, turun dari Rp 77,15 triliun pada akhir 2024.
Total liabilitas menurun menjadi Rp 68,13 triliun dari Rp 69,27 triliun, sedangkan ekuitas menyusut ke Rp 6,55 triliun dari sebelumnya Rp 7,88 triliun. Kas dan setara kas perusahaan mencapai Rp 2,93 triliun, sedikit naik dari Rp 2,85 triliun secara tahunan.
(dhf)