Logo Bloomberg Technoz

Arsal menyebut proyek SNG nantinya akan dibangun di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Lokasi tersebut dinilai strategis karena dekat dengan infrastruktur PGN.

“Jadi PGN sudah punya infrastrukturnya, jaringan transmisinya itu untuk memenuhi kebutuhan Sumatra Selatan dan Jawa Barat yang sudah terkoneksi. Jadi kami hanya perlu membangun pipa tambahan sepanjang kurang lebih 57 km menuju Stasiun Gas Pagardewa,” tuturnya.

Arsal juga menambahkan skema proyek SNG nantinya berbentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) antara PTBA, PGN dan mitra teknologi. Adapun, PTBA sebagai coal supplier atau pemasok batu bara.

“Jadi kami nanti akan terlibat tidak hanya sebagai coal supplier, tetapi juga di dalam joint venture-nya,” ucapnya.

Dia menjelaskan nantinya SNG ini akan didistribusikan oleh PGN melalui jaringan pipa eksisting kepada konsumen akhir.

Hingga saat ini, kata dia, PGN sedang dalam penyusunan head of agreement (HoA). Dalam waktu dekat, studi kelayakan atau feasibility study (FS) akan rampung guna mengevaluasi aspek teknis, keekonomian, serta formulasi harga yang kompetitif berdasarkan kajian sementara pada 2024.

“SNG yang dihasilkan ini nanti diproyeksikan akan kompetitif dibandingkan dengan harga LNG impor,” ujarnya. 

Dalam perencanaan, PTBA menargetkan front end engineering design (FEED) dapat dimulai 2026 dan diikuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama, keputusan investasi final, proses pembiayaan, dan perizinan.

Jika proses itu berjalan sesuai rencana, maka pekerjaan lapangan konsumen ditargetkan dimulai pada 2028. Sementara itu, operasional komersialnya pada 2032. 

“Dan estimasi waktu konstruksi pabriknya berdasarkan masukan calon mitra teknologi yang memerlukan waktu kurang lebih tiga setengah tahun,” tuturnya.

(mfd/wdh)

No more pages