Sementara di China, produsen batu bara nomor 1 dunia, produksi 2025 diperkirakan mencapai 4,82 miliar ton. Naik 1,5% dibandingkan 2024.
Analisis Teknikal
Setelah anjlok bulan lalu, bagaimana proyeksi harga batu bara bulan ini? Apakah Mei menjadi bulan kebangkitan batu bara, atau malah jatuh lagi?
Secara teknikal dengan perspektif bulanan (monthly time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 35,77. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Bahkan indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 0. Paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga batu bara berpeluang bangkit bulan ini. Koreksi yang sudah begitu dalam memang membuat harga komoditas ini potensial mencetak technical rebound.
Cermati pivot point di US$ 101/ton. Jika tertembus, maka harga batu bara berpeluang menguji resisten US$ 108/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5. Target berikutnya adalah MA-10 di US$ 126/ton.
Adapun target support terdekat adalah US$ 93/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyeret harga batu bara ke arah US$ 89/ton.
(aji)
































