Logo Bloomberg Technoz

Penurunan ini dipicu oleh perusahaan-perusahaan yang menimbun barang impor menjelang penerapan tarif Trump, dengan ekspor netto yang menyumbang hampir lima poin persentase negatif terhadap PDB. Pemangkasan pendanaan federal juga turut memengaruhi angka tersebut.

Pejabat Gedung Putih menyoroti data menjanjikan dalam laporan tersebut – termasuk peningkatan belanja konsumen dan melonjaknya pembelian peralatan bisnis – untuk menunjukkan bahwa ekonomi masih berada di jalur positif.

“Butuh waktu untuk membangun fasilitas-fasilitas itu, tapi mereka datang dengan angka besar,” kata Trump.

Andrew Bates, mantan juru bicara Gedung Putih era Biden, menolak anggapan bahwa kontraksi ekonomi saat ini merupakan kesalahan mantan presiden AS itu.

“Saat Joe Biden menyerahkan ekonomi terbaik di dunia kepada Donald Trump, para ahli memuji AS karena membuat negara-negara kaya lainnya ‘jauh tertinggal.’ Sekarang kita sedang menuju ke jurang resesi versi Trump. Joe Biden sudah secara terbuka memperingatkan Trump agar tidak menaikkan harga dengan tarif, yang kini menjadi pajak kelas menengah terbesar dalam sejarah modern,” kata Bates dalam pernyataannya.

Trump menyatakan bahwa ia melihat tanda-tanda positif bahwa tarifnya mulai berdampak, meskipun ia menegaskan bahwa tarif tersebut “belum sepenuhnya berjalan.” Trump menunda tarif yang lebih tinggi terhadap puluhan mitra dagang kecuali China, yang dikenakan bea masuk sebesar 145%. Tarif flat sebesar 10% tetap berlaku bagi hampir semua mitra dagang lainnya selama 90 hari, periode yang digunakan beberapa negara untuk menegosiasikan kesepakatan baru dengan AS.

Para investor khawatir Trump tidak mampu mencapai kesepakatan dengan Beijing di tengah kebuntuan, serta bahwa tarif tinggi akan menyebabkan guncangan pasokan. Trump menepis kekhawatiran terkait kekosongan rak-rak toko, dengan menyatakan bahwa China “menghasilkan satu triliun dolar” dari AS dengan menjual berbagai produk, “banyak di antaranya tidak kita butuhkan.”

“Ada yang bilang, ‘oh, rak-raknya bakal kosong?’ Ya, mungkin anak-anak akan punya dua boneka, bukan tiga puluh boneka, dan mungkin dua boneka itu akan sedikit lebih mahal dari biasanya,” ujar Trump.

Presiden juga berpendapat bahwa penurunan arus barang baru-baru ini merupakan tanda bahwa Beijing akan segera merasa perlu berunding dengannya.

“Pada titik tertentu, saya harap kita akan mencapai kesepakatan dengan China,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa ia “tidak senang” dengan tajamnya penurunan perdagangan antara kedua negara karena ia ingin “China tetap maju” namun bersikap adil terhadap AS.

Trump kemudian pada hari yang sama menyatakan yakin bahwa dirinya pada akhirnya akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, meskipun Xi disebut enggan berdialog langsung. “Itu akan terjadi,” kata Trump.

Meski begitu, data suram dari ADP Research yang menunjukkan penurunan perekrutan tenaga kerja pada April, serta kekhawatiran lebih luas bahwa tarif akan menyebabkan kelangkaan barang dan inflasi, menyebabkan aksi jual besar-besaran di bursa saham pada Rabu.

Dalam unggahan di media sosial sebelumnya pada hari yang sama, Trump meminta para investor untuk bersabar dan menyalahkan Biden atas kekacauan pasar, sambil menyangkal bahwa kebijakan tarifnya berperan.

“Ini akan memakan waktu, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN TARIF. Ini karena dia (Biden) meninggalkan kita dengan angka-angka yang buruk. Tapi saat ledakan ekonomi dimulai, itu akan tak tertandingi,” tulis Trump.

Indeks acuan S&P 500 sempat menguat di masa kepemimpinan Biden, namun kini turun sekitar 7% sejak Trump dilantik.

Dalam rapat kabinet, Trump juga mengatakan ia tidak berniat mengklaim pencapaian atas PDB kuartal kedua, dengan alasan bahwa kebijakannya belum memberikan dampak langsung.

“Ini masih warisan Biden, bahkan kuartal berikutnya bisa dibilang masih tanggung jawab Biden karena dampaknya tidak langsung muncul dalam hitungan hari atau jam. Tapi kami sedang membalikkan keadaan,” ujar Trump. “Ini pergeseran besar.”

Trump juga mengatakan bahwa ia tidak menganggap pasar saham sebagai satu-satunya indikator ekonomi AS.

“Itu hanyalah indikator,” ujar Trump. “Apa yang sebenarnya dikatakan pasar saham dalam kasus ini adalah betapa buruknya situasi yang kami warisi.”

(bbn)

No more pages