Logo Bloomberg Technoz

Dilo memerinci sejumlah opsi blok potensial yang akan dikaji holding tambang tersebar di Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. 

“Sebenarnya saya sudah punya prioritas yang mungkin dalam tahun ini harusnya MIND bisa dapat tambahan dan bisa direalisasikan tahun ini, tetapi saya enggak bisa kasih tahu,” tuturnya. 

Di sisi lain, MIND ID tengah mengajukan sejumlah proyek prioritas untuk didanai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Proyek itu merupakan bagian dari 21 program hilirisasi tahap pertama dengan total investasi mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp672,4 triliun (asumsi kurs Rp16.810 per dolar AS).

“EV battery ecosystem, SGAR karena SGAR ini memang kita aluminium. Habis nikel ya aluminium. Tembaga, nah ini memang aluminium harus ekspansif gitu,” kata Dilo.

Antam Bangun Pabrik Emas Rp1,1 Triliun 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam memasuki fase prakonstruksi untuk pembangunan pabrik pencetakan emas di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan pabrik itu bakal mulai kontruksi pada kuartal IV-2025. 

Saat analyst meeting beberapa waktu lalu, manajemen Antam memperkirakan proyek ini bakal menelan investasi sekitar Rp1,1 triliun, dengan kapasitas produksi 5 juta keping logam mulia batangan dan koin serta emas industri. 

“Saat ini masih dalam fase prakonstruksi setelah beroperasi akan bersinergi dengan smelter Freeport,” kata Faisal saat dihubungi, Rabu (16/4/2025). 

Pada Kamis, 7 November 2024, Antam bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli logam emas.

Dari perjanjian tersebut, Antam nantinya akan menyerap 30 ton emas yang dihasilkan melalui fasilitas precious metal refinery (PMR), termasuk dalam bagian pabrik pemurnian atau smelter katoda tembaga milik Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Kontrak pada tahap ini berlangsung selama 5 tahun dengan nilai mencapai sekitar US$12,5 miliar atau setara Rp200 triliun.

(mfd/naw)

No more pages