Perusahaan juga gagal menarik minat konsumen dari generasi muda. Produk yang dianggap klasik tidak lagi sesuai dengan tren dan gaya hidup milenial dan Gen Z, yang kini lebih memilih produk multifungsi dan estetis dengan harga terjangkau.
Sejarah Tupperware
Tupperware berakar dari inovasi seorang pria bernama Earl Silas Tupper, yang lahir pada 1907. Ia memulai kariernya di bidang riset dan inovasi hingga akhirnya menemukan cara untuk memurnikan ampas biji polyethylene menjadi plastik berkualitas tinggi. Pada 1938, ia mendirikan perusahaannya sendiri dan pada 1946, meluncurkan produk pertamanya: Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler.
Produk-produk Tupperware dikenal akan keamanannya bagi kesehatan, daya tahan tinggi, dan material ramah lingkungan. Bahkan, Tupperware memenuhi standar internasional seperti FDA (Food and Drug Administration), EFSA (European Food Safety Authority), dan FS (Food Safety).
Siapa Pemilik Tupperware Saat Ini?
Saat ini, saham Tupperware Brands Corporation dikuasai oleh berbagai investor institusi besar. Menurut laporan dari CNN, pemegang saham dominan di antaranya adalah BlackRock Fund Advisors, The Vanguard Group, Millennium Management, dan Allspring Global Investments. Mereka memiliki porsi kepemilikan saham yang bervariasi, menandakan bahwa Tupperware telah menjadi entitas investasi global.
Di Indonesia sendiri, produk Tupperware didistribusikan oleh PT Tupperware Indonesia, yang berkantor pusat di Cilandak, Jakarta Selatan. Menariknya, sebagian produk juga diproduksi secara lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Salah satu strategi pemasaran paling ikonik dari Tupperware adalah konsep Tupperware Party yang diperkenalkan oleh Brownie Wise, seorang ibu rumah tangga yang menjadi sales legendaris. Model penjualan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sekelompok orang di rumah, lalu mempresentasikan produk secara santai dan menyenangkan.
Di Indonesia, strategi ini diadaptasi menjadi seperti acara arisan, menjadikannya sangat akrab di kalangan ibu rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjual produk, tapi juga menjadi ajang edukasi, hiburan, dan silaturahmi.
Tupperware juga dikenal sebagai salah satu pemain Multi Level Marketing (MLM) terbesar di Indonesia. Lewat skema ini, pelanggan bisa menjadi mitra bisnis dan memasarkan produk secara langsung. Sistem MLM Tupperware mengandalkan jaringan luas yang memungkinkan setiap mitra untuk berkembang dan memperoleh keuntungan dari penjualan pribadi maupun timnya.
(seo)































