“Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia,” tulisnya.
Disisi lain, beberapa wilayah di Indonesia juga memasuki musim peralihan musim dari musim hujan menuju musim kemarau. Pada periode ini, cuaca umumnya bersifat variatif dan dinamis, dengan potensi hujan secara tiba-tiba disertai angin kencang dan kilat/petir pada siang atau sore hari.
Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan
Periode 11-13 April 2025
BMKG memprediksi cuaca di Indonesia akan didominasi berawan hingga hujan ringan. BMKG menghimbau untuk mewaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:
Hujan Lebat: Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Periode 14-17 April 2025
Pada periode ini, wilayah Indonesia masih didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan. BMKG juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:
Hujan Lebat: Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Angin Kencang: Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
(ain)






























