Bloomberg Technoz, Jakarta - Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin populer dan digunakan secara luas oleh masyarakat. Beberapa chatbot yang sering digunakan antara lain ChatGPT, Google Gemini, DeepSeek, Perplexity, hingga Grok yang tersedia di X/Twitter.
Namun, semakin banyak pengguna yang memanfaatkan chatbot, semakin besar pula perhatian terhadap jumlah data pribadi yang dikumpulkan oleh masing-masing chatbot.
Berdasarkan laporan dari Visual Capitalist, Google Gemini menjadi chatbot yang paling banyak mengumpulkan data pengguna dibandingkan dengan chatbot populer lainnya. Sebaliknya, Grok dari xAI—perusahaan milik Elon Musk—menjadi chatbot dengan jumlah pengumpulan data paling sedikit.
Studi Privasi Chatbot: Data yang Dikumpulkan
Analisis yang dilakukan oleh Surfshark, penyedia layanan VPN, mengungkap detail privasi dari tujuh chatbot populer yang tersedia di Apple App Store per 18 Februari 2025.
Apple sendiri telah merilis label privasi pada tahun 2021 untuk setiap aplikasi di App Store, yang memungkinkan pengguna mengetahui jenis data yang dikumpulkan serta apakah data tersebut ditautkan ke identitas pengguna ("linked to you"). Data yang ditautkan ini bisa berupa akun, perangkat, atau informasi pengguna lainnya.
Google Gemini: Chatbot dengan Pengumpulan Data Terbanyak

Berdasarkan analisis label privasi, chatbot Gemini milik Google yang dirilis pada Maret 2023 menjadi aplikasi dengan pengumpulan data terbanyak. Tercatat, Gemini mengumpulkan 22 jenis data berbeda dari 10 kategori utama, termasuk:
-
Lokasi pengguna
-
Konten pengguna (email, pesan teks, foto, video, serta percakapan dengan layanan pelanggan)
-
Riwayat pencarian
-
Data diagnostik
-
Akses ke kontak pengguna (alamat fisik, email, nama, nomor telepon)
Walaupun tidak berarti Google secara otomatis mengakses semua email atau foto pengguna tanpa izin, kebijakan privasi mereka menyatakan bahwa data ini dapat diakses jika pengguna memberikan izin eksplisit saat mengunggah atau mengintegrasikan layanan tertentu.
Chatbot AI Lainnya dan Jumlah Data yang Dikumpulkan
Claude (Anthropic)

Claude menempati posisi kedua dengan 13 jenis data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan mencakup:
-
Kontak pengguna
-
Lokasi
-
Konten yang dihasilkan pengguna
-
Identifier unik
-
Data diagnostik
-
Perilaku penggunaan aplikasi
Microsoft Copilot
Chatbot AI dari Microsoft, Copilot, mengumpulkan 12 jenis data yang meliputi:
-
Lokasi pengguna
-
Data diagnostik
-
Konten pengguna
-
Riwayat penggunaan aplikasi
DeepSeek

DeepSeek, chatbot AI yang tengah viral, mengumpulkan 10 jenis data pengguna, antara lain:
-
Kontak pengguna
-
Konten pengguna
-
Identifier unik
-
Data diagnostik
-
Data penggunaan aplikasi
ChatGPT (OpenAI)

ChatGPT juga mengumpulkan 10 jenis data, dengan kategori yang serupa dengan DeepSeek, namun tanpa akses ke data lokasi.
Perplexity

Berbeda dengan chatbot lainnya, Perplexity juga mengumpulkan 10 jenis data, tetapi uniknya tidak mengakses konten pengguna. Data yang dikumpulkan meliputi:
-
Data pembelian
-
Lokasi pengguna
-
Identifier unik
-
Data diagnostik
-
Data penggunaan aplikasi
Grok (xAI - Elon Musk)

Grok menjadi chatbot dengan pengumpulan data paling sedikit dibandingkan chatbot lainnya, hanya mencatat tiga kategori data utama:
-
Informasi kontak
-
Identifier unik
-
Data diagnostik
Pentingnya Mengecek Kebijakan Privasi Chatbot
Setiap perusahaan pengembang chatbot memiliki kebijakan privasi yang dapat diperbarui sewaktu-waktu. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk secara berkala mengecek kebijakan privasi yang berlaku di App Store atau platform lainnya. Dengan memahami jenis data yang dikumpulkan, pengguna dapat lebih bijak dalam memberikan izin akses dan menjaga keamanan data pribadi mereka.
(seo)