Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Trump menghabiskan beberapa jam sebelum tarifnya yang tinggi diimplementasikan, yang penuh dengan melakukan pembicaraan dengan sekutu-sekutu utama AS, tetapi harapan untuk kesepakatan di menit-menit terakhir dengan China tampak jauh.

Hari ini, 9 April 2025, menjadi hari bersejarah berlakunya tarif resiprokal yang digencarkan oleh AS Presiden Donald Trump terhadap puluhan negara di dunia, termasuk Indonesia.

Yang paling penting, Trump berencana terus maju dengan pungutan 104% pada banyak barang China, yang ditingkatkan AS setelah Beijing menegaskan akan membalas kampanye tarif 'resiprokal' Trump.

Merespons hal itu, Perdana Menteri China Li Qiang menegaskan kembali optimismenya tentang pertumbuhan Ekonomi terbesar kedua di dunia pada 2025, terlepas dari ancaman tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump.

Sebelumnya pada Senin Trump juga menolak gagasan jeda waktu sebelum tarif diberlakukan.

“Mungkin ada tarif permanen dan mungkin juga ada negosiasi karena ada hal-hal yang kita butuhkan di luar tarif,” kata Trump pada Senin, mengutip Bloomberg.

Tim Research Phillip Sekuritas dalam risetnya memaparkan, Pemerintah China bersiap-siap untuk menghadapi perang dagang yang berkepanjangan, dana investasi negara (Sovereign Wealth Funds/SWF) yang didukung oleh Pemerintah China berjanji untuk membeli saham dan ETF lokal.

“Bank Sentral China (PBoC) mengatakan akan memberikan dukungan pada SWF Pemerintah China bila diperlukan, untuk menjaga stabilitas pasar modal. PBoC juga membiarkan nilai tukar mata uang Yuan melemah melalui kurs rujukan yang lebih rendah,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Di samping itu semua, Analis Phintraco Sekuritas menyebut, Kondisi IHSG relatif kuat di Selasa (8/4) dengan bertahan di atas critical support level 5.950. Pasalnya belum ada perkembangan signifikan mengenai isu tarif di Indonesia.

“Asa positif bagi IHSG masih ada. Sejumlah pemangku kepentingan, termasuk OJK dan SRO (Self Regulatory Organization) melakukan pertemuan malam kemarin (8/4/2025). Salah satu topik yang dibahas adalah pendalaman pasar dan peningkatan investasi, termasuk mendorong investor institusi domestik agar aktif menanamkan dana secara wajar di pasar modal. Diskusi terkait hal tersebut juga dilakukan dengan Kemenkeu dan Kemenko Perekonomian,” jelas Phintraco.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi KLBF, BBNI, BMRI dan ESSA.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, secara trend jangka panjang, IHSG masih berada dalam tren Bearish nya. 

“Jika kembali melemah, maka ada potensi IHSG menjemput support selanjutnya pada 5.705,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Rabu (9/4/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, TPIA, dan PGEO.

Mengutip riset Reliance Sekuritas, IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 5.883 dan resisten pada level 6.012 dengan kecenderungan melemah. Dengan saham-saham pilihannya meliputi INTP, BBNI, BBRI, dan TLKM.

(fad/aji)

No more pages