PLTU Batu Bara Baru di RI Terus Nambah, Meski Kapasitas Drop 90%
Mis Fransiska Dewi
08 April 2025 11:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masih melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara hingga 2024, menurut laporan terbaru Global Energy Monitor (GEM).
Bagaimanapun, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang diusulkan di Indonesia telah menurun sebesar 90%, dari 49,7 gigawatt (GW) pada 2015 menjadi 4,9 GW pada 2024, menurut laporan edisi April berjudul Boom and Bust Coal 2025 tersebut.
Project Manager Global Energy Monitor Christine Shearer menjelaskan penurunan usulan kapasitas PLTU di Indonesia sebesar 90% dalam satu dekade terakhir terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi tahunan yang stagnan sehingga menyebabkan stagnasi penyerapan listrik oleh konsumen.
“Meskipun penyerapan listrik dari jaringan stagnan, jumlah PLTU yang beroperasi di seluruh Indonesia terus bertambah dengan mayoritas berasal dari pembangkit listrik captive untuk melayani industri dengan intensitas energi yang tinggi,” kata Christine dalam laporan GEM dikutip Selasa (8/4/2025).
Dia menyebut Indonesia telah mengambil langkah besar dalam transisi energi dengan menerbitkan Peraturan Presiden No. 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yang dirancang untuk menghentikan pembangunan PLTU baru setelah 2022 dan menetapkan target penghentian batu bara nasional pada 2050.






























