Logo Bloomberg Technoz

“Padahal kita ingin ada upaya untuk coal phased down hingga 2040 kan, sesuai skenario dari Prabowo di forum G20. Jadi kalau arahnya malah hilirisasinya batu bara, tidak tepat itu,” ujar Bhima.

Walau demikian, pernyataan Prabowo terkait dengan upaya Indonesia memadamkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara dalam 15 tahun—sebagaimana dia sampaikan di G20 Brasil tahun lalu — belum lama ini dianulir oleh Hashim Djojohadikusumo.

Hashim, yang merupakan adik kandung Prabowo serta Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, mengatakan setelah 2040 nantinya pemerintah tidak akan membangun PLTU baru, sesuai dengan komitmen transisi energi yang lebih ramah lingkungan, bukan tidak lagi menggunakan batu bara.

"Waktu itu saya disalahkutipkan oleh media seolah-olah pemerintah Prabowo-Gibran akan menutup semua tenaga listrik batu bara atau tenaga uap mulai 2040, itu tidak benar. Itu salah kutip, kita tidak mau bunuh diri secara ekonomi. Kalau kita tutup pusat tenaga listrik tenaga uap, ekonomi kita nanti akan hancur. Maka nanti itu berimbang," kata Hashim dalam kegiatan ESG Sustainability Forum 2025.

Tidak Ekonomis

Masih soal proyek gasifikasi batu bara, Bhima menambahkan hilirisasi menjadi DME sebelumnya telah terbukti tidak menarik bagi investor lantaran nilai keekonomiannya yang tidak tertakar.

“Sebenarnya hilirisasi dari batu bara ini kan terbukti investornya tidak ada yang tertarik, karena memang secara biaya investasi awal mahal, kemudian offtaker-nya juga tuh. Gasifikasi batu bara kan butuh saluran pipa gasnya juga dan offtaker-nya harus siap untuk menyerap dari hasil gasifikasi batu bara,” ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mensinyalir gasifikasi batu bara menjadi DME akan memakan porsi investasi terbesar dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang akan didanai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), dari sektor pertambangan.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan nilai investasi gasifikasi batu bara menjadi DME ditaksir mencapai US$11 miliar atau sekitar Rp180,8 triliun dari total investasi untuk 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang menembus Rp659,2 triliun.

Tri memerinci proyek hilirisasi dari sektor pertambangan akan mencakup 4 proyek hilirisasi batu bara menjadi DME, 1 proyek hilirisasi besi, 1 proyek hilirisasi alumina, 1 proyek hilirisasi alumunium, 2 proyek hilirisasi tembaga, dan 2 proyek hilirisasi nikel.

“Paling gede DME. Proyek DME-nya 4, itu [nilai investasinya] sekitar US$ 11 miliar,” ujar Tri ditemui di kantornya, Selasa (4/3/2025).

Adapun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sehari sebelumnya mengungkapkan proyek hilirisasi batu bara menjadi DME kali ini akan dijalankan dengan pendekatan berbeda, yakni mengandalkan sumber daya dalam negeri tanpa ketergantungan pada investor asing.

"Sekarang kita tidak butuh investor negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden dengan memanfaatkan resource dalam negeri. [Hal] yang kita butuh dari mereka adalah teknologinya, yang kita butuh uangnya capex-nya semua dari pemerintah dan dari swasta nasional, kemudian bahan bakunya dari kita, dan offtaker-nya pun dari kita,” jelas Bahlil di Istana Negara, Senin pekan ini.

Bahlil menyebutkan bahwa proyek hilirisasi batu bara menjadi DME akan dikembangkan secara paralel di Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.


-- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi 

(wdh)

No more pages