Sementara itu, harga daging kerbau beku impor mengalami penurunan 1,08% menjadi Rp104.273/kg, diikuti dengan daging kerbau segar lokal yang juga turun 5,99% menjadi Rp137.692/kg.
Harga beras premium turun 0,11% menjadi Rp15.504/kg. Begitu juga beras medium yang masih turun 0,16% menjadi Rp13.591. Hanya beras SPHP yang naik 0,83% menjadi Rp12.688/kg.
Harga Minyakita juga tercatat turun sebesar 0,36% menjadi Rp17.598/liter, tetapi masih lebih tinggi 12,09% dari harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok oleh pemerintah Rp15.700/liter.
Kemudian, harga minyak goreng curah juga tercatat sebesar Rp17.576/liter atau melampaui hingga 11,64% dari HET yang ditetapkan. Sementara, minyak goreng kemasan seharga Rp20.244/liter, turun 1,1%.
Akibat Musim Hujan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya juga telah mewanti-wanti kenaikan harga cabai yang kini sudah mencapai lebih dari 20%, memasuki periode momentum puasa Ramadan.
Meski demikian, Budi mengatakan mayoritas harga bahan pokok nasional hingga 28 Februari 2025 lalu masih relatif stabil.
"Harga bahan pokok secara nasional relatif stabil, meskipun ada beberapa yang naik. Hanya komoditas cabai rawit merah yang naik 23% secara bulanan," ujar Busan, sapaan akrabnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Senin (3/3/2025).
Busan mengatakan, penyebab melambungnya harga cabai tak lain akibat curah hujan yang saat ini masih sangat tinggi, dan menyebabkan petani tak bisa memanen.
Pemerintah, kata dia, saat ini juga berkomunikasi dengan produsen di sentra wilayah produksi cabai seperi Magelang, Jawa Timur, hingga Sulawesi untuk meminimalisir hal tersebut.
"Kami juga sudah berkomunikasi dengan sentra produksi cabai. Karena pada prinsipnya, [penyebab harga naik ini] adalah karena pasokan yang berkurang, akibat banyak hujan pada bulan ini," ujar Busan.
(lav)
































