Logo Bloomberg Technoz

Bank Central Asia (BBCA)

JP Morgan mempertahankan rekomendasi Neutral untuk saham BBCA dengan target harga Rp9.300/saham. Saat ini, BBCA diperdagangkan di level 17,4 kali price-to-earnings ratio (P/E), lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir di 23,7 kali.

BBCA selama ini dikenal sebagai bank dengan stabilitas tinggi, terutama dalam menjaga kualitas aset dan efisiensi operasional. Namun, tekanan dari kenaikan suku bunga global dan perlambatan pertumbuhan kredit membuat valuasinya lebih konservatif.

"BBCA masih menjadi bank dengan daya tahan terbaik di Indonesia, tetapi valuasinya yang relatif premium dibandingkan bank lain membuat ruang kenaikannya lebih terbatas," ungkap Harsh Wardhan Modi.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

Untuk BBRI, JP Morgan memberikan rekomendasi Overweight, dengan target harga Rp4.200. Saham BBRI saat ini diperdagangkan dengan P/E 8,5 kali, lebih rendah dari rata-rata historisnya, menjadikannya salah satu pilihan utama JP Morgan dalam sektor perbankan Indonesia.

BBRI memiliki keunggulan di segmen mikro dan UMKM, yang selama ini memberikan margin keuntungan lebih tinggi dibandingkan segmen korporasi. Dengan ekspansi kredit mikro yang masih kuat, JP Morgan melihat bahwa BBRI memiliki peluang untuk pulih lebih cepat dibandingkan bank lain.

"Kami melihat potensi pertumbuhan kredit mikro yang masih luas, serta keunggulan BBRI dalam menjaga net interest margin (NIM). Ini menjadi katalis utama bagi pemulihan sahamnya," ujar Modi.

Bank Mandiri (BMRI)

JP Morgan memberikan rekomendasi Neutral untuk BMRI dengan target harga Rp5.100 per saham. Saham BMRI saat ini diperdagangkan dengan P/E 7,7 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir di 10,5 kali.
BMRI memiliki fundamental yang kuat, dengan pertumbuhan kredit yang stabil dan ekspansi keuangan digital yang terus meningkat. Namun, tekanan likuiditas di pasar domestik serta potensi perlambatan ekonomi menjadi tantangan tersendiri bagi BMRI dalam jangka pendek.

"Dalam jangka panjang, BMRI tetap menjadi pemain utama di sektor perbankan Indonesia. Namun, volatilitas pasar saat ini membuat pergerakan sahamnya lebih terbatas dibandingkan bank lain yang memiliki valuasi lebih menarik," jelas Modi.

Bank Negara Indonesia (BBNI)

BBNI menjadi salah satu bank yang mendapat upgrade rekomendasi dari JP Morgan, dari Neutral menjadi Overweight, dengan target harga Rp4.600/saham. Saat ini, BBNI memiliki P/E 6,3 kali, jauh di bawah rata-rata historisnya.

JP Morgan menilai bahwa dengan valuasi yang saat ini lebih rendah dibandingkan bank-bank lain, BBNI memiliki ruang pemulihan yang lebih besar. Selain itu, upaya BBNI dalam memperbaiki efisiensi operasional serta ekspansi ke segmen bisnis yang lebih menguntungkan menjadi faktor pendukung bagi pertumbuhan laba di masa depan.

"Dengan valuasi yang sangat murah dan prospek kinerja yang lebih baik, BBNI menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang mencari potensi pemulihan harga saham di sektor perbankan," kata Modi.

Kesimpulan: Peluang Pemulihan di Tengah Tekanan Pasar
JP Morgan menilai bahwa meskipun ada tekanan eksternal, fundamental bank-bank besar Indonesia masih solid. Koreksi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir lebih mencerminkan sentimen pasar dibandingkan dengan perubahan signifikan dalam kinerja perbankan.

"Kami melihat koreksi harga saham bank belakangan ini lebih didorong oleh faktor eksternal. Dengan valuasi yang sudah berada di level rendah, terutama pada BBNI dan BBRI, peluang pemulihan dalam jangka menengah masih terbuka lebar," pungkas Harsh Wardhan Modi.

Investor disarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham perbankan, dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan laba dan valuasi yang lebih menarik di tengah kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian.

(dhf)

No more pages