Menteri Keuangan AS Scott Bessent menulis di Financial Times pada hari Sabtu waktu setempat bahwa kesepakatan tersebut mengusulkan bahwa pendapatan yang diterima oleh pemerintah di Kyiv dari sumber daya alam, infrastruktur dan aset-aset lainnya dialokasikan ke sebuah dana yang difokuskan pada rekonstruksi jangka panjang dan pembangunan Ukraina, dimana AS akan memiliki hak-hak ekonomi dan pemerintahan.
Hal ini akan memastikan transparansi, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan yang diperlukan untuk menarik investasi swasta, tulis Bessent.
“Mari kita perjelas juga apa yang tidak termasuk di dalamnya. Amerika tidak akan mengambil alih kepemilikan aset-aset fisik di Ukraina. Amerika juga tidak akan membebani Ukraina dengan lebih banyak utang,” terang Bessent.
Para pejabat Ukraina mendiskusikan potensi kesepakatan mineral dengan utusan khusus AS Keith Kellogg selama kunjungannya ke Kyiv minggu ini, setelah Zelenskiy menolak tawaran awal dari Washington pada awal Februari.
Proposal yang telah ditolak, membayangkan mendapatkan 50% dari penjualan lisensi dan hasil lainnya dari mineral, minyak, gas dan pelabuhan, yang dikecam oleh para kritikus karena mengingatkan pada kolonialisme di masa lalu.
Saat ini belum ada permintaan langsung macam itu, tetapi kurangnya jaminan bantuan militer dan keuangan di masa depan tetap menjadi titik yang mencuat dalam pembicaraan, kata pejabat Ukraina.
Bessent mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television awal minggu ini bahwa kesepakatan mineral akan meletakkan dasar bagi rencana yang diajukan oleh Trump untuk mengakhiri perang dengan mengikat Ukraina dengan AS melalui hubungan ekonomi, sehingga memberikan perisai keamanan.
Berbicara di hadapan para hadirin Conservative Political Action Conference di luar Washington, Donald Trump mengatakan “kami akan mendapatkan uang kami kembali” dan “kami meminta rare earth dan minyak—apa pun yang bisa kami dapatkan.”
“Saya rasa kita sudah cukup dekat dengan kesepakatan - dan sebaiknya kita mendekati kesepakatan,” katanya.
Today, Ukrainian and U.S. teams are working on a draft agreement between our governments. This agreement can add value to our relations—what matters most is getting the details right to ensure it truly works.
— Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) February 21, 2025
I look forward to a just results. pic.twitter.com/o9jbiiiJTq
Tekanan Amerika terhadap Ukraina untuk menandatangani kesepakatan tersebut muncul ketika Trump telah membuat serangkaian pernyataan yang membuat Zelenskiy berada dalam posisi tidak nyaman.
Trump juga telah mengisyaratkan bahwa ia ingin mencapai kesepakatan dengan Moskow tentang bagaimana mengakhiri konflik tanpa Ukraina di meja perundingan, dan menyebut Zelenskiy yang terpilih secara demokratis sebagai “diktator” dengan peringkat persetujuan 4%.
Pemimpin Ukraina, yang tingkat persetujuannya mencapai 57% dalam sebuah jajak pendapat baru-baru ini, membalas dengan mengatakan bahwa presiden AS telah terjebak dalam “disinformasi” Rusia.
Kyiv idealnya menginginkan kesepakatan akhir mengenai mineral ditandatangani di hadapan presiden AS dan Ukraina, menurut orang yang mengetahui pembicaraan tersebut. Zelenskiy, yang bertemu dengan Kellogg pada hari Kamis, telah mendorong sebuah pertemuan dengan Trump sebelum potensi pertemuan antara pemimpin AS tersebut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
(bbn)































