"Meski ini adalah ekspektasi dasar saya, ada banyak hal yang akan terjadi yang bisa memengaruhi hal tersebut dari kedua arah," kata Bostic, dilansir dari Bloomberg.
Bostic mengatakan ia yakin masih ada ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebelum mencapai tingkat netral — di mana suku bunga tidak menstimulasi atau menahan perekonomian. Suku bunga acuan bank sentral saat ini berada di kisaran 4,25% dan 4,5%.
"Saya pikir kita berada di area yang cukup ketat," katanya kepada para wartawan. "Saya pikir [suku bunga] netral berada di antara 3% dan 3,5%."
Sebagai instrumen investasi yang tidak memberikan imbal hasil, tingkat suku bunga yang lebih rendah akan menguntungkan emas karena potensi capital gain lebih besar.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent menepis spekulasi perihal rencana Pemerintah AS akan merevaluasi cadangan emasnya.
Bessent menyatakan, revaluasi stok emas AS yang angkanya sudah lebih dari 8.000 ton itu, bukanlah yang ada dalam pikirannya.
Pernyataan Bessent itu, seperti dilansir dari Bloomberg, mementahkan spekulasi di pasar yang sempat menguat tentang rencana revaluasi nilai cadangan emas AS dari harga lama tahun 1973 ke harga saat ini.
Revaluasi itu diperkirakan bisa melejitkan keuntungan nomplok hingga US$ 750 miliar bagi Pemerintah AS dan mengurangi kebutuhan menerbitkan surat utang.
Isu revaluasi cadangan emas AS itu bila benar akan dilakukan sebenarnya akan buruk bagi prospek harga emas ke depan.
Karena bila Pemerintah AS melepas cadangan emasnya untuk meraup dana segar karena masalah defisitnya, supply emas di pasar akan melonjak dan menekan harga.
(rui)





























