Indeks saham berjangka AS tetap menguat, sementara obligasi pemerintah AS memangkas kenaikan dan dolar AS mengurangi kerugian.
Laporan PDB ini menegaskan bahwa ekonomi terbesar di dunia ini masih menunjukkan ketahanan, bertentangan dengan prediksi perlambatan signifikan. Konsumen tetap bertahan meskipun inflasi masih tinggi dan biaya pinjaman mahal. Hal ini menjelaskan mengapa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memilih pendekatan lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga di masa mendatang.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah bank sentral mempertahankan suku bunga pada Rabu, mengatakan bahwa para pembuat kebijakan masih menunggu perkembangan lebih lanjut dalam inflasi dan "tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan kebijakan."
Powell juga menyebut bahwa ekonomi AS masih kuat, yang semakin dikonfirmasi dalam laporan PDB ini. Indikator yang mengukur tren pertumbuhan mendasar—termasuk belanja konsumen dan investasi bisnis, yang dikenal sebagai final sales to private domestic purchasers—tumbuh pada laju yang solid sebesar 3,2%.
(bbn)


























