Trump tidak hanya mengancam China, Kanada dan Meksiko, tapi juga mengancam Eropa.
Di depan peserta World Economic Forum, Trump menyatakan niatnya untuk memukul Uni Eropa dengan penerapan pungutan impor dalam upayanya mendorong kebangkitan manufaktur AS. Ancaman Trump itu, yang kini banyak dilihat sebagai bagian dari taktik negosiasi kesepakatan perdagangan, masih membuat pasar bergerak gelisah.
Pada saat yang sama, pernyataan Trump setelah pidatonya yang disiarkan online di Davos, soal suku bunga The Fed, bank sentral AS, memberi sentimen lebih bagus lagi bagi emas.
Trump mempertanyakan keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. "Saya pikir saya memahami suku bunga jauh lebih baik daripada mereka, dan saya yakin saya memahaminya jauh lebih baik daripada orang yang terutama bertanggung jawab membuat keputusan itu," kata Trump, mengacu pada Powell, saat berbicara kepada wartawan dari Ruang Oval pada hari Kamis.
Trump mengimplikasikan ia menginginkan tingkat bunga acuan di AS bergerak lebih rendah dengan harga minyak terus turun karena ambisi AS menggenjot produksi. "Ketika harga energi turun, itu akan menekan turun inflasi. Jadi, secara otomatis tingkat bunga acuan bisa dibawa turun," kata Trump.
Lingkungan suku bunga yang rendah akan menguntungkan emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil. Suku bunga yang rendah akan menyeret turun pula imbal hasil Treasury, surat utang AS, dan meningkatkan perburuan pada logam mulia sebagai perlindungan terhadap inflasi.
Harga emas telah mencetak rekor berulang kali tahun ini terutama karena terdorong spekulasi di seputar arah kebijakan suku bunga AS yang berdampak besar pada suku bunga global.
(rui)


























