Logo Bloomberg Technoz

Sebagai gambaran, semakin rendah rasio NPL bank maka semakin rendah juga tingkat kredit bermasalah yang akan terjadi kedepannya. Maka, NPL yang rendah membuat semakin baik kinerja bank tersebut.

Perbaikan dari segi kualitas juga berhasil menekan biaya kredit atau Cost of Credit (CoC), yang tercatat 1,18%. Tahun lalu pada periode yang sama, CoC Bank Mandiri sempat menyentuh level 1,57%.

Adapun pencapain total kredit yang disalurkan Bank Mandiri ini menjadi yang paling tinggi dibandingkan empat emiten bank lainnya.

Pertumbuhan total kredit Bank BRI secara konsolidasi sebesar Rp1.180,12 triliun, angka ini melesat naik nyaris 10% atau 9,7% dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu. Kualitas kredit Bank BRI juga semakin baik tercermin dari rasio NPL gross yang terjaga di level 2,86%.

Seiring dengan raihan positif tersebut, Cost to Income Ratio (CIR) Bank BRI juga semakin efektif dengan mencatatkan perolehan 41,8%. Sehingga membuat CoC Bank BRI membaik dari sebelumnya pada kuartal I-2022 sebesar 2,78% menjadi 2,39% pada kuartal I-2023.

Selanjutnya pada posisi ketiga ditempati oleh Bank BCA dengan jumlah kredit disalurkan sejumlah Rp713,8 triliun atau meningkat 12% dari sebelumnya senilai Rp637,1 triliun. 

Rasio NPL gross Bank BCA pada kuartal I-2023 juga terjaga di angka 1,8%. Angka ini turun dibandingkan dengan kuartal I-2022 pada level 2,3%. Dengan CoC sebesar 0,8% dan CIR pada level 35,1%.

Kemudian, Bank BNI juga sukses mencatatkan total kredit mencapai Rp634,3 triliun, naik 7,2% secara tahunan. Realisasi tersebut seiring dengan rasio NPL sebesar 2,8%, yang turun dibandingkan kuartal I-2022 kala itu mencatatkan NPL mencapai 3,5%. Adapun CoC Bank BNI kian efektif yang terjaga pada level 1,4%.

Selanjutnya, Bank BTN mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan tumbuh 8,16% menjadi Rp299,7 triliun. Rasio NPL gross Bank BTN tercatat pada level 3,54% dengan NPL nett pada level 1,46%. Dengan raihan CIR sebesar 47,41%, dan CoC terjaga pada level 1,05%.

Terakhir, Bank Bank Syariah Indonesia atau Bank BSI berhasil menyalurkan pembiayaan secara keseluruhan mencapai Rp213,2 triliun pada kuartal I-2023, meningkat 20,15% secara tahunan. Menariknya, dengan angka pertumbuhan tersebut Bank BSI berhasil unggul dari sejumlah bank lainnya di atas dalam pertumbuhan penyaluran pinjaman.

Senada dengan kinerja bank lainnya, kualitas kredit Bank BSI juga terus membaik. Pada rasio Non Performing Financing (NPF) gross turun menuju level 2,36%, dari periode sebelumnya pada level 2,91%. Rasio CoC juga terus melanjutkan tren positifnya dengan menjadi hanya 1,42% pada kuartal I-2023. 

(fad/frg)

No more pages