Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia sangat boros. Pelaksaan pemungutan suara selama satu hari saja bisa memakan anggaran puluhan triliun. 

Dia pun mengusulkan agar pemilihan kepala daerah dapat dilakukan dengan cara penunjukkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Sistem pilkada yang juga diterapkan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India.

"Saya lihat negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India. Sekali memilih anggota DPRD, sekali memilih ya sudah DPRD itulah memilih gubernur, memilih bupati," ucap Prabowo dalam HUT ke-60 Partai Golkar, dikutip Jumat (13/12/2024).

Dia berpandangan, dana untuk penyelenggaraan Pilkada dapat dialokasikan untuk program-program pembangunan di Indonesia, seperti pemberian makan bergizi gratis hingga perbaikan sekolah.

“Efisien nggak keluar duit, keluar duit, keluar duit? Kayak kita kaya aja. Uang yang bisa beri makan anak-anak kita. Uang yang bisa perbaiki sekolah. Uang yang bisa perbaiki irigasi,” ucap Prabowo.

Prabowo pun mengajak para elite partai politik segera mendiskusikan dan merumuskan sistem pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Hal ini sangat mungkin karena Prabowo adalah salah satu pentolan KIM Plus yang saat ini menguasai 81,03% kursi di DPR.

"Ini sebetulnya begitu banyak ketua umum partai di sini sebetulnya kita bisa putuskan malam hari ini juga, gimana?" ujar dia.

“Menurut saya kita harus perbaiki sistem kita dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal."

Tak hanya dari sisi anggaran negara yang dikeluarkan, melainkan ‘ongkos’ yang perlu dikeluarkan dari masing-masing tokoh politik juga terbilang besar.

“Apa sistem ini berapa puluh triliun habis dalam satu dua hari. Dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing,” ucap Prabowo.

(azr/frg)

No more pages