Logo Bloomberg Technoz

Kekayaan Arnault naik dari US$ 48,6 miliar ke US$ 210,7 miliar pada 2023 seiring peningkatan penjualan atas tas, kosmetik, dan anggur berkualitas dengan harga lebih mahal sehingga memicu keuntungan luar biasa. 

Lonjakan kekayaan yang tak banyak diketahui, namun sama signifikannya, juga dialami oleh keluarga Perancis yang berada di belakang Hermes International, yang terkenal dengan syal sutra dan barang-barang kulitnya menyaingi LVMH. Kekayaan klan generasi keenam tersebut diestimasi bernilai US$ 157 miliar, naik dari US$ 95 miliar pada Oktober tahun lalu, seiring kenaikan harga sahamnya menyentuh rekor tertinggi pada Jumat.  

Akumulasi pertumbuhan kekayaan hingga US$93 miliar yang dialami para pendiri perusahaan Perancis dan para pewarisnya ini mencerminkan peningkatan dominasi global negara tersebut pada industri barang mewah dan kecantikan.

Kekayaan dua keluarga lainnya yang juga melambung adalah Wertheimer bersaudara, pemilik merek Chanel yang terkenal dengan jas wol dan parfum No. 5, dan Francois Pinault, pendiri Gucci dan pemilik Kering SA. 

Kelima perusahaan multigenerasi tersebut dibuat di Perancis dan dibangun melalui ekspansi pada pasar internasional termasuk China yang terbukti menjadi tempat yang menguntungkan bagi label desainer. Akuisisi selama beberapa dekade juga mendorong pertumbuhan pada L’Oreal, LVMH, dan Kering

Berikut beberapa individu dan keluarga yang diuntungkan dari bertumbuhnya minat terhadap produk perawatan diri dan pakaian mahal di kalangan orang kaya: 

Francoise Bettencourt Meyers  

Perempuan yang dikenal tertutup ini merupakan cucu perempuan dari pendiri L’Oreal SA, Eugene Schueller, dan wakil ketua dewan direksi perusahaan. Anaknya, Jean-Victor Meyers dan Nicolas Meyers juga menjabat sebagai direktur. Bettencourt Meyers dan keluarganya merupakan satu-satunya pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham hampir 35%. 

Divisi mewah L’Oreal menjual merek-merek seperti Lancome, parfum Yves Saint Laurent, Helena Rubenstein dan sabun Aesop asal Australia yang baru saja diakuisisi dengan nilai kesepakatan mencapai US$ 2,53.

“Pemulihan penuh konsumsi produk kecantikan di China dan pemulihan bertahap pada pengeluaran perjalanan China akan semakin mendorong top-line grup sepanjang tahun ini,” tulis Analis AlphaValue, Jie Zhang.  

Bernard Arnault, pendiri LVMH (Nathan Laine/Bloomberg)

Bernard Arnault 

Pria berusia 74 tahun tersebut pertama kali mencapai puncak peringkat kekayaan Bloomberg pada akhir tahun lalu sebagai orang Eropa pertama yang memiliki kekayaan terbesar di dunia. Arnault telah mengungguli Elon Musk di tengah kenaikan penjualan LVMH yang mencapai peringkat 10 besar perusahaan di dunia bulan ini.  

Namun, fokus terhadap kekayaannya telah merusak reputasi Arnault. Para pengunjuk rasa sempat menyerbu kantor pusat LVMH di Paris bulan ini dalam sebuah demonstrasi terhadap kontroversi reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron. Perusahaan tersebut menjadi salah satu target dari para demonstran yang dinilai sebagai simbol kapitalisme. 

Minggu ini, Arnault mengatakan pada para investor bahwa kritik yang dialaminya di Perancis karena bisnis yang bagus. “Karena bisnis bagus, hasil dan harga saham bagus dan para pemegang saham senang,” ungkapnya. 

Keluarga Hermes 

Enam generasi dari keluarga di belakang Hermes International, yang didirikan pada 1837 oleh pembuat perlengkapan berkuda Thierry Hermes, masih menguasai sekitar 67% perusahaan. Pada masa di mana banyak kekayaan dinasti menguap, klan tersebut justru mencapai peringkat keluarga terkaya kelima di dunia pada Oktober lalu. Hal tersebut terjadi sebelum lonjakan 38% pada saham perusahaan tahun ini yang didorong oleh permintaan tas Birkin dan Kelly. 

Keturunan-keturunan keluarga masih memegang kekuasaan di dalam perusahaan dengan Axel Dumas menjabat sebagai executive chairman dan Pierre-Alexis Dumas menjabat sebagai direktur artistik, serta Eric de Seynes mengepalai dewan pengawas. Anggota keluarga lainnya, Henri-Louis Bauer, menjadi Presiden dari induk perusahaan Emile Hermes SAS.

Francois Pinault, pendiri Kering Group, perusahaan pemilik merek Gucci (Bloomberg)

Francois Pinault 

Kekayaan pendiri Kering berusia 86 tahun ini naik 24% menjadi US$ 44,3 miliar sejak awal tahun. Hal ini mencerminkan sebagian kontroversi yang dihasilkan dari sebuah kampanye iklan untuk salah satu labelnya, Balenciaga. Sementara itu, meskipun penjualan merk andalan Gucci rendah, namun Yves Saint Laurent menguat tahun lalu. 

Anak laki-laki Pinault, Francois-Henri telah menjabat sebagai chief executive officer (CEO) dan chairman sejak 2005. Pada Februari lalu, ia menunjukkan ketidakpuasan terhadap performa perusahaan. Kering akan menyampaikan laporan kuartal I pada 25 April mendatang. Perusahaan induk keluarga, Financiere Pinault, memiliki rumah lelang Christie’s dan koleksi seni kontemporer, kebun anggur, kapal pesiar Compagnie du Ponant, serta majalah mingguan Perancis, Le Point. 

Alain dan Gerard Wertheimer 

Dua bersaudara asal Perancis pemilik Chanel ini juga diuntungkan dari lonjakan permintaan pada barang-barang mewah termasuk tas, perhiasan, dan kosmetik. Berdasarkan indeks kekayaan Bloomberg, kekayaan bersih mereka naik 16% ke US$ 100,5 miliar tahun ini. 

Kantor pusat Chanel di London baru mempublikasikan laporan keuangan tahunan sejak 2018. Perusahaan induk kedua saudara tersebut, Mousse Investments Ltd., berlokasi di Kepulauan Cayman, sementara kantor keluarga mereka Mousse Partners telah dioperasikan lebih dari dua dekade oleh saudara tiri mereka Charles Heilbronn. Perusahaan tersebut berinvestasi pada Rothschild & Co. untuk menjadikannya bank privat.

— dengan asistensi Angelina Rascouet dan Jack Witzig

(bbn)

No more pages