Logo Bloomberg Technoz

AS-Filipina Bersekutu Lawan Nikel RI, Siap-Siap China Balas

Dovana Hasiana
06 May 2024 12:50

Smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara./dok. GNI
Smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara./dok. GNI

Bloomberg Technoz, Jakarta - China dinilai tidak akan tinggal diam dalam merespons rencana investasi penghiliran nikel di Filipina oleh Amerika Serikat (AS), sebagai upaya Negeri Paman Sam mengimbangi dominasi investasi Negeri Panda di sektor pertambangan mineral Indonesia.

Pakar energi Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa berpendapat Beijing berpotensi mengantisipasi langkah Washington dengan cara yang serupa dengan kerja sama tersebut.

“Saya yakin China juga tidak akan tinggal diam dan akan coba antisipasi hal ini dengan cara yang mirip,” ujar Iwa saat dihubungi Bloomberg Technoz, dikutip Senin (6/5/2024).

Sekadar catatan, China memang mendominasi investasi dalam sektor industri nikel dari hulu ke hilir di Tanah Air. Ini terbukti dengan hadirnya berbagai kawasan industri nikel yang mayoritas berlokasi di wilayah Timur Indonesia.

Kawasan industri nikel terintegrasi terbesar di Indonesia adalah Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang berlokasi di Sulawesi Tengah. IMIP merupakan perusahaan patungan antara Tsingshan Steel Holding asal China dan perusahaan lokal PT Bintang Delapan Mineral.

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian