Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengisyaratkan bakal membagikan dividen lebih besar.
VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko mengatakan, itu sejalan dengan kinerja keuangan perseroan yang mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 18,3% secara tahunan menjadi Rp24,56 triliun pada 2023.
"Dividen policy kami itu rata-rata range-nya 60%-90%, kalau income-nya naik di 18,3%, bisa jadi kalau tahun lalu diadopsi, maka dividen per sharenya [tentu] akan meningkat [juga]," ujar Andri di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Meski begitu, Andri belum bisa memastikan betul berapa kisaran besaran dividen yang akan dibagikan perseroan kepada investor pada tahun ini. Hal itu, kata dia, merupakan kebijakan dari para pemegang saham, termasuk dalam hal ini Kementerian BUMN.
"Kami hanya mengajukan saja. Mudah-mudahan bisa terealisasi," ujarnya.
Emiten telekomunikasi pelat merah itu sedianya memang cukup rajin membagikan dividen dalam beberapa tahun belakangan. Dividen pay out ratio (DPR) -nya pun terbilang cukup besar yang berkisar antara 60-80% dari total laba bersih perseroan.
Pada 2023, misalnya, perseroan resmi membagikan dividen sebesar Rp16,6 triliun atau Rp167,59 per saham. Angka ini setara dengan 80% laba bersih perseroan pada tahun buku 2022.
Lalu, pada 2022, perusahaan juga membagikan dividen sebanyak Rp14,86 triliun atau setara dengan Rp149,97 per saham. Angka itu juga setara dengan 60% dari total laba bersihnya sebesar Rp24,76 triliun.
Adapun, total dividen terendah yang dibagikan perseroan tercatat pada tahun buku 2014. Pada saat itu , perusahaan membagikan dividen sebesar Rp8,78 triliun (Rp89,46 per saham) yang setara dengan 60% dari total laba yang senilai Rp14,63 triliun.
Kemudian, angka dividen terbesar tercatat pada tahun 2021 yang senilai Rp16,64 triliun atau setara dengan Rp168,01 per saham, dengan rasio dividen sebesar 81,78% dari total laba bersih yang senilai Rp20,80 triliun.
Sementara itu, TLKM membukukan laba bersih Rp24,56 triliun pada 2023, atau naik 18,3% dari tahun sebelumnya. Kenaikan itu juga mendorong naiknya laba per saham menjadi Rp247,92 dari sebelumnya Rp209,29.
(ibn/dhf)