Logo Bloomberg Technoz

Prabowo Dinyatakan Menang, Rupiah Malah Anjlok 1,2% Pekan Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 March 2024 16:40

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah menutup pekan ini dengan kinerja buruk, melemah 1,2% dibandingkan nilainya minggu lalu, akibat tekanan dolar Amerika dan arus keluar modal asing dari pasar surat utang negara tiga hari berturut-turut.

Kinerja buruk rupiah pekan ini terjadi bahkan ketika ketidakpastian seputar pemilu di Indonesia sudah berakhir dengan pengumuman hasil pemilihan presiden dan legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum.

Prabowo Subianto resmi menjadi pemenang pilpres dan PDI Perjuangan sebagai pemenang pileg. Namun, hal itu ternyata tidak mempan mengangkat pamor rupiah pekan ini. Euforia pasar global yang berlangsung pasca FOMC Federal Reserve ternyata juga tidak bertahan lama membantu penguatan rupiah.

Rupiah spot menyentuh Rp15.789/US$ dalam perdagangan intraday hari ini, Jumat (22/3/2024), level terlemah sejak 1 Februari silam dan akhirnya ditutup melemah 0,77% di level Rp15.780/US$, mengindikasikan pelemahan mingguan 1,2%. Pada Jumat pekan lalu, rupiah parkir di level Rp15.595/US$. Sedangkan bila dihitung sejak akhir tahun (year-to-date), rupiah sudah melemah 2,5%.

Kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, hari ini juga melemah ke Rp15.773/US$, melemah 1% dibanding penutupan pekan lalu.