Logo Bloomberg Technoz

Asing Lanjut Jual Obligasi, Cemas Gugatan MK dan Makan Gratis

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 March 2024 12:41

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Euforia rencana pivot bunga Federal Reserve (The Fed) tidak bertahan lama di pasar keuangan Indonesia. Harga obligasi dan saham terkapar di tengah kejatuhan lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika mendekati level psikologis Rp15.800/US$.

Pasar surat utang RI (SBN) terperosok dengan imbal hasil semua tenor naik sampai siang ini. Tenor 2Y naik tipis 0,2 bps, sementara tenor 10Y naik 0,3 bps.

Sementara IHSG tergerus tipis 0,01% pada sesi pertama hari ini. Rupiah melemah 0,77% ke level Rp15.789/US$, menjadi valuta Asia terlemah kedua setelah won Korea Selatan yang ambles 1,26% terhadap dolar AS sejauh ini. 

Kekhawatiran terhadap defisit fiskal APBN yang melebar tahun depan pada era pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan gugatan ke Mahkamah Konstitusi oleh calon presiden lain, tidak bisa dinetralkan oleh sentimen pasar global yang kemarin sempat euforia.

Catatan Bloomberg, arus modal asing dari Indonesia telah keluar sedikitnya US$1,1 miliar atau sekitar Rp17,29 triliun sejak 14 Februari lalu. Tekanan jual di pasar keuangan domestik terutama berlangsung di pasar surat utang (SBN).