Logo Bloomberg Technoz

Bank Mandiri Pastikan Kredit Restrukturisasi Terjaga

Krizia Putri Kinanti
14 March 2023 18:38

Ilustrasi Bank Mandiri. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Mandiri. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ungkap bahwa portfolio restrukturisasi Covid-19 menunjukkan tren perbaikan.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin mengatakan bahwa balance restrukturisasi Covid-19 terus menurun dari Rp 96,5 triliun, atau setara dengan rasio kredit macet atau non-performing loans (NPL)sebesar 1,78% pada 2021, menjadi Rp 35,9 triliun dengan pada akhir tahun lalu. 
"Dari Rp 35,9 triliun pada 2022, sebesar 95% telah melakukan pembayaran baik partial payment maupun full payment seiring recovery perekonomian Indonesia. Kami pastikan semua portofolio tersebut akan di-cover dan akan kembali membayar kewajibannya," ujarnya pada konferensi pers daring, usai RUPS, Selasa (14/3/2023).

Ahmad Siddik Badruddin menambahkan, untuk debitur yang masih perlu restrukturisasi setelah Maret 2023, Bank Mandiri akan menetapkan skema restrukturisasi regular. Dengan catatan bila masih ada harapan dari debitur tersebut.

"Untuk mengantisipasi pasca relaksasi, Bank Mandiri telah melakukan penambahan CKPN sebesar Rp 2 triliun pada Desember 2022, CKPN coverage 311%, sehingga pencadangan lebih dari cukup," katanya.

Bank Mandiri juga berhati-hati dalam merespons tren kenaikan suku bunga. Bukan hanya memperhitungkan dampak terhadap likuiditas dan profitabilitas namun, namun juga terhadap kualitas portofolio kredit.

Sebagai antisipasi dan mitigasi potensi penurunan kualitas kredit, khususnya pasca berakhirnya periode stimulus Restrukturisasi Covid pada 31 Maret 2023, Bank Mandiri terus memantau secara ketat kondisi usaha debitur, memantau indicator early warning signal atau watch list serta memantau pemenuhan kewajiban kepada bank, khususnya bagi debitur Restrukturisasi Covid.