Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Bloomberg: Krisis Properti China Baru Separuh Jalan

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 February 2024 17:20

Bendera China (Sumber: Bloomberg)
Bendera China (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tim Bloomberg Economic memperkirakan krisis properti di China baru separuh jalan, dan memerlukan penurunan aktivitas konstruksi sebesar 30%, agar pasokan sesuai dengan permintaan. 

"Ekonomi China akan tumbuh melambat menjadi 4,5% pada 2024, dari angka tahun lalu, 5,2%. Hampir separuh dari pertumbuhan tersebut, tepatnya 1,8 poin presentase diprediksi merupakan kontribusi pemerintah terhadap output," ujar Tamara Mast Henderson, Ekonom Bloomberg Economics, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Tamara mengimbau para pelaku ekonomi untuk tidak terbuai oleh angka pertumbuhan ekonomi China yang lebih kuat pada kuartal IV 2023, karena ekonomi yang tumbuh mencapai 5,2% itu terdistorsi oleh efek dasar. 

"Pertumbuhan yang mendasarinya, menurut Tim Bloomberg Economic, saat ini sebenarnya sekitar 3%," kata Tamara.

Menurut Tamara, Beijing telah meningkatkan stimulus secara signifikan, tapi hal ini belum mampu membalikkan sentimen ke arah positif dan kemunduran di pasar properti terus berlanjut. Hambatan terhadap perekonomian China sangat kuat dan berdampak luas sehingga berdampak pada konsumsi, investasi, dan ekspor.