Logo Bloomberg Technoz

Reaksi pasar terhadap PMI teredam, dengan Indeks acuan CSI 300 dalam negeri (onshore) turun sedikit di perdagangan pagi. Indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong kehilangan sebanyak 1,1%. Kedua indeks tersebut hampir menghapus keuntungan dari minggu lalu, yang didorong oleh harapan akan dukungan pemerintah yang lebih kuat.

Yuan di luar negeri (offshore) sedikit berubah, sementara imbal hasil obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun turun ke 2,43%, terendah sejak 2002. Dolar Australia — yang sensitif terhadap risiko dan dilihat sebagai proxy untuk China — turun 0,6%.

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah berusaha mendapatkan kembali momentumnya tahun ini setelah pemerintah memberlakukan beberapa stimulus. Hal ini termasuk langkah-langkah untuk mengeluarkan lebih banyak uang tunai jangka panjang bagi bank, memperketat aturan pinjaman saham untuk short selling, dan memperluas akses pengembang ke pinjaman.

Pihak berwenang meningkatkan retorika pekan lalu dalam upaya membendung kehancuran yang telah menghapus sekitar US$6 triliun nilai pasar di bursa saham.

Meskipun masih dalam kontraksi, sedikit peningkatan pada indeks manufaktur "menunjukkan sentimen dalam ekonomi telah mengalami beberapa perbaikan," kata analis NBS Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataan yang menyertai rilis PMI.

Aktivitas manufaktur China (Sumber: Bloomberg)

Zhao menunjuk beberapa tanda positif untuk permintaan luar negeri, mengingat peningkatan pesanan ekspor baru menjadi 47,2 - masih dalam kontraksi, meskipun merupakan angka terbaik dalam empat bulan.

Awal tahun biasanya merupakan musim yang lebih lambat bagi produsen menjelang Tahun Baru Imlek, liburan selama seminggu yang akan berlangsung bulan depan di mana aktivitas pabrik terhenti. Meski demikian, Bruce Pang kepala ekonom di Jones Lang Lasalle Inc mengatakan kinerja yang buruk dari indeks manufaktur utama menunjukkan kelemahan mendasar dalam perekonomian.

"Musiman saja tidak bisa sepenuhnya menjelaskan kelesuan PMI manufaktur," katanya. "Dukungan kebijakan masih diperlukan untuk meningkatkan permintaan efektif di masyarakat guna mempertahankan pemulihan yang berkelanjutan."

Para ekonom memperkirakan Beijing akan mengumumkan target pertumbuhan yang cukup ambisius untuk 2024 ketika badan legislatif nasional bertemu pada bulan Maret. Ekonomi mencapai target pertumbuhan resmi pemerintah sekitar 5% tahun lalu, tetapi mempertahankan tingkat ekspansi serupa pada tahun 2024 mungkin sulit.

Dasar perbandingannya akan lebih tinggi, dan ekonomi tidak lagi mendapat keuntungan dari peningkatan permintaan yang terpendam pasca-pandemi. Hambatan utama terhadap pertumbuhan juga tetap ada, dengan kemerosotan sektor properti tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir dan penurunan harga terus berlanjut.

Ketegangan perdagangan dengan mitra-mitra utama semakin meningkat terkait ekspor-ekspor utama termasuk mobil listrik, sehingga menambah risiko-risiko negatif yang dihadapi perekonomian.

(bbn)

No more pages