Logo Bloomberg Technoz

PLTU Cirebon-1 Resmi Pensiun 2035, Habiskan Dana Rp4,6 Triliun

Sultan Ibnu Affan
04 December 2023 08:20

Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon 1 akan pensiun dini pada 2035 atau 7 tahun lebih awal dari rencana operasi yang semula dijadwalkan berakhir pada 2042 mendatang. Penghentian dini diperkirakan membutuhkan dana US$ 300 juta atau setara Rp4,6 triliun.

Rencananya, transaksi proyek penghentian dini PLTU Cirebon 1 tersebut ditargetkan rampung pada semester 1 2024, dengan skema Energy Mechanism Transition (ETM). Transaksi ini digawangi oleh ADB yang bekerja sama dengan pemerintah, investor swasta, hingga filantropis.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti total dana yang dibutuhkan. Namun, dokumen comprehensif investment and policy plan (CIPP) program Just Energy Transition Partnership (JETP) memperkirakan dana pensiun dini PLU Cirebon-1 mencapai US$ 300 juta atau setara Rp4,6 triliun.

Peresmian pensiun dini PLTU ini ditandai setelah adanya perjanjian kerangka kerja tidak mengikat oleh operator pembangkit PT Cirebon Electric Power (CEP), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Otoritas Investasi Indonesia (INA) di sela KTT COP28, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (3/12/2023).

Perjanjian tersebut mengamanatkan untuk mempersingkat perjanjian pembelian listrik melalui pembangkit berbasis batu bara itu. Penghentian PLTU berkapasitas 660 MegaWatt (MW) itu diperkirakan akan memangkas emisi gas rumah kaca yang signifikan.