Logo Bloomberg Technoz

Kurangi Emisi Butuh Dana Rp4000 T, Pemerintah Didesak Cari Dana

Dinda Decembria
17 November 2023 20:20

Penyemprotan kabut air (water mist) di atap Gedung Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir, Selasa (5/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penyemprotan kabut air (water mist) di atap Gedung Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir, Selasa (5/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), badan layanan umum di bawah Kementerian Keuangan, mendorong pemerintah mengakselerasi pendanaan berbasis lingkungan yang masih sangat terbatas demi mengurangi emisi gas rumah kaca.

Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto menyebutkan komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 2030 sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) membutuhkan dana mencapai Rp 4.000 triliun. NDC merupakan dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional menyoroti mitigasi perubahan iklim, termasuk target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Padahal, kapasitas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mencapai target NDC 2030 tidak lebih dari 34% setiap tahun. Secara hitungan sederhana, Joko menyebut kapasitas pendanaan APBN hanya sekitar Rp1.200 triliun. Kapasitas pendanaan APBN masih sangat jauh dari kebutuhan dana. 

“Artinya, masih ada kesenjangan yang besar. Kesenjangan itu yang harusnya ditutup bukan dengan mendorong dana APBN semata, tapi bagaimana APBN yang sebesar 34% itu mampu menarik masuknya dana-dana yang sifatnya non-publik,” ujar Joko dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target NDC berupa penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional 2030.